Benoa (ANTARA News) - Dua kapal patroli Mabes Polri kini tengah "menjemput" sebuah kapal berukuran cukup besar milik Greenpeace yang dijadwalkan datang ke Bali terkait penyelenggaraan Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC). Direktur Polair Polda Bali AKBP Oka Eswara ketika dihubungi di Benoa, Bali, Rabu malam, membenarkan kalau dua kapal polisi tersebut kini tengah "menjemput" rombongan Greenpeace yang tengah meluncur menuju perairan Bali. "Memang kapal kita sedang siaga dan berputar-mutar di wilayah perairan Bali bagian selatan. Tujuan utamanya melakukan pengamanan, di samping untuk menjemput kapal Greenpeace," katanya. Dirpolair mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterima pihaknya dari jajaran Ditpolair Jawa Tengah dan Jatim, disebutkan bahwa sebuah kapal Greenpeace kini sedang bergerak menuju Bali. Terkait itu, lanjut dia, yang dituju tentu Pelabuhan Benoa, yakni dermaga laut yang cukup dekat lokasinya dengan tempat penyelenggaraan UNFCCC di Nusa Dua. AKBP Oka belum dapat memastikan kapan kapal tersebut akan dapat merapat ke Pelabuhan Benoa, mengingat kapal "penjemput" belum melaporkan tentang gelagat kedatangannya. Namun demikian, ia menduga bisa saja setelah lewat tengah malam ini, atau Kamis (6/12) pagi. Mengenai maksud kedatangan kapal tersebut, Oka mengaku belum dapat menjelaskan sekarang, namun ada dugaan terkait dengan kegiatan UNFCCC yang berlangsung 3-14 Desember ini. Ketika ditanya kalau Greenpeace akan berunjuk rasa, Oka tidak menampiknya. "Bisa saja itu terjadi. Tapi yang jelas, kami masih harus menunggu kedatangan mereka," ujarnya sambil tersenyum. Dua kapal patroli milik Mabes Polri yakni Baladewa dan Kresna yang masing-masing dilengkapi persenjataan serbu dan anti-serangan udara, sejak beberapa pekan lalu dikerahkan ke kawasan Benoa terkait upaya pengamanaan UNFCCC. KP Baladewa memiliki kecepatan jelajah antara 25 sampat 30 knot, diperkuat 30 personel, sementara KP Kresna yang melaju antara 15 sampai 17 knot, didukung 25 personel. Dirpolair mengungkapkan, selain persenjataan serbu dan anti-serangan udara dalam kapasitas terbatas, kedua kapal juga dilengkapi peralatan untuk kepentingan pengamanan di wilayah perairan lainnya. Di samping itu, kedua kapal juga menyertakan kru dan peralatan SAR guna memberikan pertolongn darurat di wilayah perairan, ucapnya. (*)