London (ANTARA News) - Menteri Perindustrian (Menperind) RI dan Direktur Jenderal (Dirjen) United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) guna mempromosikan kerjasama industri Selatan-Selatan. Penandatangan itu dilakukan Menperind, Fahmi Idris, atas nama pemerintah Indonesia dengan Dirjen UNIDO, Kandeh K. Yumkella, di sela-sela menghadiri Sidang General Conference – UNIDO Sesi ke-12 di Wina, Austria, Selasa (4/12). Sekretaris I Bidang Penerangan, Sosial dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI (Pensosbud KBRI) Wina, Darianto Harsono, dalam keterangannya kepada ANTARA News menyebutkan bahwa dalam kerjasama Pemerintah Indonesia dan UNIDO itu dilakukan penjajagkan kemungkinan didirikannya "UNIDO Regional Center for South-South Industrial Cooperation" (RCSSIC) di Indonesia. Pembentukan RCSSIC tersebut bertujuan meningkatkan kerjasama industri di kalangan negara-negara berkembang khusus di Indonesia, yang akan difokuskan di sektor agroindustri. Dalam kerjasama itu, UNIDO dan Indonesia akan bekerjasama dalam memberikan bantuan teknis kepada negara-negara berkembang lainnya khususnya di Afrika. Menurut Darianto Harsono, rencana pendirian RCSSIC tersebut merupakan salah satu bentuk kepercayaan UNIDO dengan berkembangnya agroindustri di Indonesia . Sebelumnya, UNIDO juga telah membentuk UNIDO Regional Center di China untuk sektor Hydro Power dan di India untuk sektor Information Technology (IT). Selama menghadiri Sidang General Conference – UNIDO Sesi ke-12 yang berlangsung dari tanggal 3 - 7 Desember 2007 di Gedung Austria Center, Wina, Fahmi Indris menyampaikan pernyataan atas nama Pemerintah Indonesia pada sesi "General Debate" dan menjadi salah satu panelis pada "Regional Roundtable Discussion: Asia and Pacific". Menurut Darianto Harsono, dalam penyataan Menperind, Pemerintah Indonesia ingin meningkatkan kerjasama di sektor pembangunan industri dengan UNIDO. Dalam dalam "Regional Roundtable Discussion", Fahmi Idris menekankan bahwa perlunya meningkatkan kerjasama Selatan-Selatan serta menekankan pentingnya peran UNIDO sebagai organisasi multilateral dalam membantu pembangunan industri negara-negara berkembang. Fahmi Idris juga telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perindustrian dan Pertambangan Iran, Ali Akbar Mehrabiyan, dan Menteri Ekonomi dan Transportasi Hongaria, A. Garamegyi. Dalam pertemuan tersebut telah dibahas kerjasama bilateral di sektor Industri, demikian Darianto Harsono. (*)