Tokyo (ANTARA) - Kurs dolar AS menggantung di dekat level terendah lima minggu terhadap yen pada perdagangan Asia, Selasa pagi, setelah kekhawatiran tentang ketegangan perdagangan Amerika Serikat dan China menghidupkan kembali kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan global.
Greenback relatif tidak berubah terhadap sebagian besar mata uang utama lain, bahkan ketika komentar dari Gedung Putih bahwa China telah menjauh dari komitmen terkait perdagangan, mendorong imbal hasil obligasi AS dan saham berjangka turun.
Indeks dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang utama lain pada dasarnya tidak berubah di 97,53, setelah mengakhiri sesi sebelumnya hampir datar.
"Dari perspektif China, putusnya negosiasi tidak benar-benar menguntungkan bagi perekonomian domestik. Saya pikir mereka ingin mendapatkan kesepakatan dengan cara apa pun," kata Yukio Ishizuki, ahli strategi mata uang senior di Daiwa Securities.
Sementara itu ada pembicaraan bahwa Washington dan Beijing mungkin mencapai kesepakatan perdagangan minggu ini, kemungkinan negosiasi akan memakan waktu lebih lama, tambahnya.
Terhadap yen, dolar AS lebih rendah di level 110,655 yen. Dolar AS telah menyentuh level terendah lima minggu di 110,255 yen per dolar selama sesi sebelumnya.
Mata uang Jepang cenderung menguntungkan selama terjadi tekanan geopolitik atau finansial karena Jepang adalah negara kreditor terbesar di dunia.
Senin malam (6/5/2019), Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan China telah menjauh dari komitmen yang dibuat selama negosiasi perdagangan.
Lighthizer mengatakan kantornya mungkin akan mengeluarkan pemberitahuan pada Selasa tentang usulan kenaikan tarif barang-barang China senilai 200 miliar dolar AS menjadi 25 persen dari 10 persen.
Kontrak berjangka untuk S&P 500 turun setelah pernyataan. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun mencapai level terendah sejak 1 Mei.
Dolar AS sebagian besar bergerak dalam rentang perdagangan yang akrab dengan unit lain.
Euro bertahan stabil di 1,1199 dolar AS.
Dolar Australia naik 0,1 persen pada 0,6993 dolar AS, meskipun masih melayang di dekat level terendah empat bulan yang disentuh selama sesi sebelumnya.
Investor mengamati data penjualan ritel Australia untuk Maret yang dijadwalkan pada pukul 01.30 GMT untuk isyarat perdagangan, sementara juga mengawasi keputusan suku bunga oleh bank sentral Australia hari ini.
Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan Reserve Bank of Australia akan mempertahankan suku bunga pada rekor rendah 1,50 persen, meskipun seruan untuk pelonggaran meningkat lebih keras setelah inflasi kuartal pertama yang mengecewakan lemah.
Sterling sedikit lebih tinggi pada 1,3107 dolar AS, pulih sedikit setelah menyerahkan lebih dari setengah persen semalam.
Dolar di kisaran ketat di Asia, pembicaraan dagang AS-China jadi fokus
7 Mei 2019 08:51 WIB
ilustrasi: Mata uang dolar AS (FOTO.ANTARA)
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: