Penajam (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menyatakan kesiapannya menjadi ibu kota negara Indonesia menggantikan Jakarta.
Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud saat ditemui, Senin, menyatakan siap menyambut pemindahan ibu kota negara yang direncanakan oleh Presiden Joko Widodo.
"Pemerintah kabupaten siap menyambut pemindahan ibu kota negara Indonesia itu, dan mendukung Kabupaten Penajam Paser Utara jadi lokasi ibu kota negara," ujarnya.
Letak georafis Kabupaten Penajam Paser Utara menurut Addul Gafur Mas'ud, memiliki beberapa keunggulan selain luas, struktur tanahnya juga lebih padat.
Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut bupati, juga ditopang oleh Kota Balikpapan yang memiliki bandara dan pelabuhan internasional, jarak Kabupaten Penajam Paser Utara menuju Balikpapan cukup dekat.
"Di sekitar Kabupaten Penajam Paser Utara ada kota pendukung seperti Balikpapan yang memiliki Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan dan Pelabuhan Semayang," jela Abdul Mas'ud.
"Jika keputusan pemerintah pusat menetapkan Kabupaten Penajam Paser Utara untuk lokasi ibu kota negara, kami siap karena setiap wilayah kecamatan siap dan layak untuk dibangun pusat pemerintahan," tegasnya.
Terpilihnya Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi kandidat ibu kota negara Indonesia sangat didukung masyarakat setempat, bahkan kepala daerah diharapkan dapat melobi untuk mewujudkannya.
Abdul Gafur Mas'ud menjelaskan, keputusan pemerintah pusat untuk lokasi pemindahan pusat pemerintahan Indonesia tersebut tidak perlu dilakukan lobi.
Pemerintah pusat tambah bupati, lebih mengetahui dimana lokasi yang lebih baik dan pantas, jika ibu kota negara dipindahkan ke luar Pulau Jawa.
"Untuk melobi tidak perlu dilakukan karena pemerintah pusat lebih mengetahui wilayah mana yang lebih pantas menjadi ibu kota negara menggantikan Jakarta," kata Abdul Gafur Mas'ud.
Penajam siap gantikan Jakarta menjadi Ibu Kota Negara Indonesia
6 Mei 2019 20:34 WIB
Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud (Antaranews/Novi Abdi)
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: