Surabaya (ANTARA) - Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan memantau pengamanan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pada Pemilihan Umum 2019 tingkat provinsi di Surabaya, Senin.

"Alhamdulillah, kami sampaikan untuk di tingkat kabupaten seluruh pelaksanaan penghitungan tidak ada masalah. Ada masalah-masalah kecil namun bisa diselesaikan oleh panitia," ujarnya kepada wartawan di sela pemantauan di Hotel Singgasana Surabaya.

Kapolda menjelaskan pengamanan rapat pleno terbuka rekapitulasi tingkat provinsi oleh KPU Jatim disiapkan tiga regu yang masing-masingnya beranggotakan 170 personel.

"Satu regunya beranggotakan 170 personel, dan yang menetapnya 100 orang yang memang penuh di sini," ucap jenderal bintang dua tersebut.

Dia menambahkan, pengamanan dilakukan dengan sistem "all out", yakni ada sistem ring 1, ring 2 dan ring 3.

"Insya Allah sampai sekarang tidak ada masalah. Kami monitor pejabat atau tokoh yang memang diundang di dalam. Kami terus mengamati dan syukurlah jalannya penghitungan di tingkat provinsi berjalan lancar. Masalah semua bisa diselesaikan oleh penyelenggara," katanya.

Selain pengamanan dengan ring berlapis, Polda Jatim juga menerjunkan pasukan penjinak bom serta penembak jitu untuk mengantisipasi adanya hal yang tidak diinginkan.

"Semuanya telah kami siapkan, seperti pasukan penjinak bom, antiteror dan lainnya. Ada beberapa penembak jitu juga kami siapkan di satu tempat," katanya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menggelar rapat pleno terbuka pada 5-9 Mei 2019 yang pesertanya antara lain para saksi partai politik, saksi pasangan calon presiden dan wakil presiden, saksi calon anggota DPD RI, komisioner Bawaslu Provinsi, serta komisioner KPU tingkat kabupaten/kota.

"Kami mengagendakan lima hari. Tapi, kami berharap bisa berlangsung lancar dan tiga hari selesai," kata ketua KPU Jatim Choirul Anam.