Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugianto Sabran mengatakan Kalteng sangat layak dijadikan lokasi ibu kota Pemerintahan Indonesia yang baru, karena memiliki banyak daya tarik serta telah dikaji oleh Bappenas.

Terkait itu ia diundang ke kantor staf presiden menjadi narasumber dalam diskusi media, bertopik 'Rencana Pemindahan Ibu kota', bertempat di ruang rapat umum Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin.

Sugianto melalui rilis diterima di Palangka Raya, Senin, menyebutkan sesuai arahan bapak Presiden Joko Widodo pada 2016, selaku gubernur pun telah siap dan sudah mencadangkan lahan untuk kebutuhan Ibukota di Provinsi Kalteng.

Adapun daya tarik Provinsi Kalteng menjadi lokasi ibu kota pemerintahan Indonesia yang baru yakni, tersedianya lokasi luas, potensi ekonomi besar, letak geografis sangat strategis, bebas dan aman dari bencana gempa bumi.

Sugianto mengatakan tersedia sumber energi batubara yang melimpah, dan lahan pertanian sangat luas, dan cocok dibangun infrastruktur ramah lingkungan. Kalteng juga memiliki daya tarik bagi dunia karena salah satu paru-paru dunia.

Aspek budaya Kalteng juga sangat Kuat dan mempunyai slogan Bumi Pancasila, Bumi yang menjunjung tinggi keberagaman dengan simbolisasi Rumah Betang. Filosofi itu bahkan pernah disinggung Ma'ruf Amin dalam debat calon presiden dan wapres.

Rumah Betang itu merupakan rumah khas suku Dayak. Dimana dalam satu rumah bisa dihuni kelompok masyarakat dengan perbedaan dan keberagaman, tambah dia.

Menurut orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu, wilayah Kalteng terletak di tengah-tengah Indonesia. Jadi, ketika dijadikan lokasi ibu kota pemerintahan Indonesia, akan dapat mengubah Jawa sentris menjadi Indonesia sentris.

Meskipun begitu, dirinya selaku gubernur memastikan bahwa apapun yang akan diputuskan oleh presiden, Provinsi Kalteng siap untuk mensukseskan pemindahan ibu kota untuk masa depan Indonesia.

Siap mensukseskan rencana revolusioner pembangunan ibu kota pemerintahan NKRI dari visi nawacita Presiden Joko Widodo, demikian Sugianto.