Palestina, Israel capai gencatan senjata di Jalur Gaza
6 Mei 2019 11:34 WIB
Seorang ibu Palestina menggendong anaknya di depan rumah mereka yang hancur akibat serangan Israel, saat gencatan senjata 72 jam di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Selasa (13/8). (REUTERS/Suhaib Salem)
Gaza (ANTARA) - Gelombang kekerasan mematikan di Jalur Gaza dan Israel selatan mereda semalam.
Sejumlah pejabat Palestina juga melaporkan bahwa Mesir berhasil melakukan mediasi gencatan senjata pada Senin pagi.
Putaran pertempuran terbaru meletus tiga hari lalu, dengan puncaknya pada Minggu ketika sejumlah roket dan rudal dari Gaza menewaskan empat warga sipil di Israel. Sementara itu, serangan Israel menewaskan 19 warga Palestina, lebih dari setengahnya merupakan warga sipil.
Dua pejabat Palestina dan stasiun TV Hamas, penguasa garis keras di Gaza, mengungkapkan gencatan senjata disepakati pukul 0430 (0130GMT), rupanya menghentikan kekerasan meluas menjadi konflik.
Pejabat Israel tidak berkomentar apakah gencatan senjata telah dicapai.
Militer Israel mengatakan lebih dari 600 roket dan proyektil lainnya - lebih dari 150 di antaranya dicegat oleh sistem anti-rudal Iron Dome miliknya - ditembakkan di sejumlah kota dan desa di Israel selatan sejak Jumat. Pihaknya mengatakan telah menyerang sekitar 320 sasaran milik kelompok gerilyawan Gaza.
Namun kekerasan - bentrokan perbatasan paling parah sejak pertempuran pada November - terlihat mereda pada Senin pagi.
Sirene roket di Israel selatan, yang terus menyala selama sepekan dan menyebabkan penduduk berhamburan berlari mencari perlindungan, tak berbunyi dalam beberapa jam sebelum fajar. Militer Israel melaporkan tak ada serangan udara di Gaza.
Mesir dan PBB, yang dulu pernah menjadi mediator, telah berupaya menengahi gencatan senjata.
Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris umumkan sembilan juta pound buat proyek desalinasi Palestina
Baca juga: Gencatan senjata dicapai di kamp Palestina di Lebanon setelah bentrokan
Baca juga: Kerry-Abbas bahas gencatan senjata di Jalur Gaza
Sejumlah pejabat Palestina juga melaporkan bahwa Mesir berhasil melakukan mediasi gencatan senjata pada Senin pagi.
Putaran pertempuran terbaru meletus tiga hari lalu, dengan puncaknya pada Minggu ketika sejumlah roket dan rudal dari Gaza menewaskan empat warga sipil di Israel. Sementara itu, serangan Israel menewaskan 19 warga Palestina, lebih dari setengahnya merupakan warga sipil.
Dua pejabat Palestina dan stasiun TV Hamas, penguasa garis keras di Gaza, mengungkapkan gencatan senjata disepakati pukul 0430 (0130GMT), rupanya menghentikan kekerasan meluas menjadi konflik.
Pejabat Israel tidak berkomentar apakah gencatan senjata telah dicapai.
Militer Israel mengatakan lebih dari 600 roket dan proyektil lainnya - lebih dari 150 di antaranya dicegat oleh sistem anti-rudal Iron Dome miliknya - ditembakkan di sejumlah kota dan desa di Israel selatan sejak Jumat. Pihaknya mengatakan telah menyerang sekitar 320 sasaran milik kelompok gerilyawan Gaza.
Namun kekerasan - bentrokan perbatasan paling parah sejak pertempuran pada November - terlihat mereda pada Senin pagi.
Sirene roket di Israel selatan, yang terus menyala selama sepekan dan menyebabkan penduduk berhamburan berlari mencari perlindungan, tak berbunyi dalam beberapa jam sebelum fajar. Militer Israel melaporkan tak ada serangan udara di Gaza.
Mesir dan PBB, yang dulu pernah menjadi mediator, telah berupaya menengahi gencatan senjata.
Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris umumkan sembilan juta pound buat proyek desalinasi Palestina
Baca juga: Gencatan senjata dicapai di kamp Palestina di Lebanon setelah bentrokan
Baca juga: Kerry-Abbas bahas gencatan senjata di Jalur Gaza
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019
Tags: