Jelang Ramadhan, Kementan gelar pangan murah
5 Mei 2019 14:59 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada operasi pasar komoditas bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Minggu. (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian menggelar pangan murah di Toko Tani Indonesia, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, untuk menstabilisasi pasokan dan harga sejumlah pangan pokok dan strategis menjelang bulan suci Ramadhan.
Usai operasi pasar dengan menggelontorkan bawang putih impor sebanyak 4 kontainer atau 120 ton, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga memasok komoditas yang sama sebanyak 30 ton di TTI Center.
"Diharapkan dalam waktu dekat harga bawang putih dan bawang merah kembali stabil dan normal kembali," kata Amran saat meluncurkan Gelar Pangan Murah (GPM) di TTI Center Jakarta, Minggu.
Stabilitasi harga pangan ini perlu dilakukan, agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau, atau lebih murah dibanding harga pasaran.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan GPM secara bertahap di 100 titik lokasi yang bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta antara lain PD Pasar Jaya, Asosiasi Supplier, importir dan Food Station Tjipinang Jakarta.
Melalui gelar pangan murah ini, kata Agung, secara psikologis telah menurunkan harga bawang merah dan bawang putih.
Di beberapa pasar di DKI Jakarta sudah terlihat penurunan, seperti bawang merah dari Rp50.000 per kg menjadi Rp.30.000-40.000 per kg, sedangkan harga bawang putih sedikit menurun dari Rp60.000 per kg menjadi Rp40.000-50.000 per kg
GPM adalah langkah awal mengendalikan harga pangan di tingkat konsumen seperti diatur dalam Permendag 98/2018 bahwa harga komoditas pangan bisa murah tanpa harus merugikan petani.
"Melalui GPM, petani tetap memperoleh keuntungan, pedagang juga tetap memperoleh marjin keuntungan yang wajar, dan aksesbilitas masyarakat dalam memperoleh harga pangan terjangkau juga terpenuhi," kata Agung.
Dalam GPM ini komoditas yang dijual diantaranya: beras TTI Rp.8.500/kg, bawang merah Rp.22.000/kg, bawang putih Rp.22.000/kg, cabai merah Rp.18.000/kg, daging ayam Rp.30.000/kg, telur ayam ras Rp.23.000/kg, daging sapi beku Rp.75.000/kg, minyak goreng Rp. 10.000/lt dan gula pasir Rp.11.000/kg serta produk pangan lainnya.
GPM sudah dilaksanakan sejak 12-16 April lalu di sembilan pasar, dengan menggelontorkan masing-masing 10 ton bawang merah dan bawang putih dengan harga Rp22.000 per kg.
Selanjutnya, pada 18-21 April 2019 di lima pasar dan TTIC yang menghabiskan bawang merah 3 ton serta bawang putih 5 ton. Kemudian pada 1 Mei 2019 sebanyak 3 ton.
Baca juga: Operasi pasar, Mentan gelontorkan bawang putih impor jelang Ramadhan
Baca juga: Kementan operasi pasar bawang putih di lima titik Jakarta
Usai operasi pasar dengan menggelontorkan bawang putih impor sebanyak 4 kontainer atau 120 ton, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga memasok komoditas yang sama sebanyak 30 ton di TTI Center.
"Diharapkan dalam waktu dekat harga bawang putih dan bawang merah kembali stabil dan normal kembali," kata Amran saat meluncurkan Gelar Pangan Murah (GPM) di TTI Center Jakarta, Minggu.
Stabilitasi harga pangan ini perlu dilakukan, agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau, atau lebih murah dibanding harga pasaran.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan GPM secara bertahap di 100 titik lokasi yang bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta antara lain PD Pasar Jaya, Asosiasi Supplier, importir dan Food Station Tjipinang Jakarta.
Melalui gelar pangan murah ini, kata Agung, secara psikologis telah menurunkan harga bawang merah dan bawang putih.
Di beberapa pasar di DKI Jakarta sudah terlihat penurunan, seperti bawang merah dari Rp50.000 per kg menjadi Rp.30.000-40.000 per kg, sedangkan harga bawang putih sedikit menurun dari Rp60.000 per kg menjadi Rp40.000-50.000 per kg
GPM adalah langkah awal mengendalikan harga pangan di tingkat konsumen seperti diatur dalam Permendag 98/2018 bahwa harga komoditas pangan bisa murah tanpa harus merugikan petani.
"Melalui GPM, petani tetap memperoleh keuntungan, pedagang juga tetap memperoleh marjin keuntungan yang wajar, dan aksesbilitas masyarakat dalam memperoleh harga pangan terjangkau juga terpenuhi," kata Agung.
Dalam GPM ini komoditas yang dijual diantaranya: beras TTI Rp.8.500/kg, bawang merah Rp.22.000/kg, bawang putih Rp.22.000/kg, cabai merah Rp.18.000/kg, daging ayam Rp.30.000/kg, telur ayam ras Rp.23.000/kg, daging sapi beku Rp.75.000/kg, minyak goreng Rp. 10.000/lt dan gula pasir Rp.11.000/kg serta produk pangan lainnya.
GPM sudah dilaksanakan sejak 12-16 April lalu di sembilan pasar, dengan menggelontorkan masing-masing 10 ton bawang merah dan bawang putih dengan harga Rp22.000 per kg.
Selanjutnya, pada 18-21 April 2019 di lima pasar dan TTIC yang menghabiskan bawang merah 3 ton serta bawang putih 5 ton. Kemudian pada 1 Mei 2019 sebanyak 3 ton.
Baca juga: Operasi pasar, Mentan gelontorkan bawang putih impor jelang Ramadhan
Baca juga: Kementan operasi pasar bawang putih di lima titik Jakarta
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: