Warga Bandarlampung Sambut Bulan Ramadhan Dengan Pengajian
4 Mei 2019 22:19 WIB
Warga Kota Bandarlampung menyongsong bulan suci Ramadhan dengan cara menggelar pengajian atau membaca Alquran Surat Yasin bersama-sama. (Antara Lampung/Damiri)
Bandarlampung (ANTARA) - Warga Kota Bandarlampung menyambut bulan suci Ramadhan dengan cara menggelar pengajian atau membaca Al Quran Surat Yasin bersama-sama.
"Selain diadakan di rumah, pengajian dan membaca surat Yasin atau yasinan juga biasanya digelar di musala dan masjid terdekat," kata Hasan Basri warga Jalan Danau Toba, Gang Sendang, Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, Bandarlampung, Sabtu malam.
Hasan menjelaskan usai melakukan pengajian dan membaca Surat Yasin, acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan makan-makan bersama warga sekitar. Biasanya kata dia, acara juga diisi dengan ceramah agama.
"Tapi kita tidak sampai acara ceramah, karena kalau itu tergantung pemilik rumah saja. Ceramah biasanya akan membahas menjalani ibadah puasa," katanya.
Dia menambahkan acara pengajian tersebut rutin dilaksanakan setiap tahunnya saat ingin menyambut bulan suci Ramadhan. Selain itu juga, kegiatan tersebut untuk mengirim doa kepada orang-orang tua yang telah meninggal.
"Mengirim doa biasanya tidak hanya dilakukan saat menggelar pengajian maupun yasinan, terkadang juga dilakukan saat ziarah. Kalau kita ziarah rutin tetap jalan," ujarnyarnya.
Sementara itu Dewan, salah satu jamaah yang hadir mengatakan dirinya bersama yang lainnya sudah biasa menghadiri kegiatan tersebut.
Menurutnya, kegiatan tersebut sangat baik untuk dilaksanakan selain meminta keselamatan kepada sang pencipta juga mempererat kekeluargaan baik dari keluarga maupun tetangga sekitar.
"Biasanya rutin setiap rumah mengadakan kegiatan ini. Kemarin baru mengadakan pengajian di musala memperingati datangnya bulan suci Rsmadan," kata dia.
Untuk tradisi lainnya Dewan mengungkapkan di lokasi tersebut sudah tidak ada lagi tradisi seperti mandi keramas maupun tradisi lainnya. Di tempatnya tinggal itu hanya ada kegiatan pengajian maupun yasinan yang digelar di rumah warga maupun di musala dan masjid.
"Di sini mah tradisi mandi keramas di sungai atau kali sudah kurang, paling cuma pengajian saja," katanya.
"Selain diadakan di rumah, pengajian dan membaca surat Yasin atau yasinan juga biasanya digelar di musala dan masjid terdekat," kata Hasan Basri warga Jalan Danau Toba, Gang Sendang, Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, Bandarlampung, Sabtu malam.
Hasan menjelaskan usai melakukan pengajian dan membaca Surat Yasin, acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan makan-makan bersama warga sekitar. Biasanya kata dia, acara juga diisi dengan ceramah agama.
"Tapi kita tidak sampai acara ceramah, karena kalau itu tergantung pemilik rumah saja. Ceramah biasanya akan membahas menjalani ibadah puasa," katanya.
Dia menambahkan acara pengajian tersebut rutin dilaksanakan setiap tahunnya saat ingin menyambut bulan suci Ramadhan. Selain itu juga, kegiatan tersebut untuk mengirim doa kepada orang-orang tua yang telah meninggal.
"Mengirim doa biasanya tidak hanya dilakukan saat menggelar pengajian maupun yasinan, terkadang juga dilakukan saat ziarah. Kalau kita ziarah rutin tetap jalan," ujarnyarnya.
Sementara itu Dewan, salah satu jamaah yang hadir mengatakan dirinya bersama yang lainnya sudah biasa menghadiri kegiatan tersebut.
Menurutnya, kegiatan tersebut sangat baik untuk dilaksanakan selain meminta keselamatan kepada sang pencipta juga mempererat kekeluargaan baik dari keluarga maupun tetangga sekitar.
"Biasanya rutin setiap rumah mengadakan kegiatan ini. Kemarin baru mengadakan pengajian di musala memperingati datangnya bulan suci Rsmadan," kata dia.
Untuk tradisi lainnya Dewan mengungkapkan di lokasi tersebut sudah tidak ada lagi tradisi seperti mandi keramas maupun tradisi lainnya. Di tempatnya tinggal itu hanya ada kegiatan pengajian maupun yasinan yang digelar di rumah warga maupun di musala dan masjid.
"Di sini mah tradisi mandi keramas di sungai atau kali sudah kurang, paling cuma pengajian saja," katanya.
Pewarta: Agus Wira Sukarta dan Damiri
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019
Tags: