Lora Madura sepakat jaga perdamaian usai pilpres
4 Mei 2019 16:33 WIB
Ketua PBNU Saifullah Yusuf saat memimpin pertemuan sejumlah lora (putra kiai) asal Madura yang sepakat menjaga perdamaian dan persatuan umat usai pemilihan presiden 2019 di kediamannya di Surabaya, Sabtu (4/5/2019). (Foto Fiqih Arfani)
Surabaya (ANTARA) - Sejumlah lora atau sebutan sebagai dari putra kiai asal Madura sepakat menjaga perdamaian dan persatuan umat usai pemilihan presiden 2019.
"Para lora sepakat bersatu untuk kepentingan umat, kepentingan Aswaja dan kepentingan rakyat Indonesia serta memperkokoh ukhuwah," ujar ketua PBNU Saifullah Yusuf selaku salah seorang inisiator pertemuan di kediamannya di Surabaya, Sabtu.
Pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut dihadiri sejumlah lora dan sejumlah gus asal "Pulau Garam" yang dikenal sebagai pendukung pasangan calon presiden nomor urut 01 dan nomor urut 02.
Beberapa lora yang hadir antara lain lora Soleh Masduki dan lora Hasyim Zubeir asal Bangkalan, lora Zamzami Mahrus, lora Amin bin Syafi', lora Syaiful bin Jafar, lora Saiful Rohim Sahuri, lora Zaid Kayyis, lora Ali bin Usman dan lora Najmudin asal Sampang, lora Jafar Fauzi asal Pamekasan, lora Madzkur bin Awwaf asal Sumenep, serta beberapa lora lainnya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Gus Abdurrozaq Sholeh pesantren Bahrul Ulum Jombang yang didampingi ketua Ikatan Gus Gus Indonesia (IGGI) Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur).
Menurut dia, pertemuan yang juga diinisiasi oleh KH Mahrus Malik asal pondok pesantren Jrengoan Sampang itu juga sesuai arahan ulama serta bersepakat melawan berita hoaks dan provokasi yang berpotensi memecah belah umat.
"Kami hanya akan mengikuti gerakan yang direstui dan dikendalikan oleh para kiai," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Gus Abdurrozaq Sholeh asal Pesantren Bahrul Ulum Jombang juga dengan tegas menyatakan bahwa pemilihan presiden 2019 selesai dan diharapkan seluruh santri di Tanah Air tetap tenang.
"Saya mengimbau masyarakat tidak perlu ikut gerakan mobilisasi massa seperti yang disampaikan Amien Rais. Saya pendukung utama 02, tapi tidak akan mendukung gerakan itu. Kami para gus dan lora hanya akan ikut gerakan dalam kendali kiai, bukan Amien Rais," ucapnya.
Di tempat sama, Ketua Ikatan Gus Gus Indonesia (IGGI) Ahmad Fahrur Rozi mengatakan para lora se-Madura yang berkumpul juga sepakat untuk mengembangkan virus kebaikan dan kedamaian dalam menyambut bulan Ramadhan 1440 Hijriah.
"Para lora akan berkumpul kembali dalam beberapa hari ke depan menindaklanjuti hasil pertemuan ini. Prinsipnya kami akan mengawal dan mendukung penuh hasil keputusan KPU," kata Gus pengasuh pondok pesantren An Nur 1, Bululawang Malang tersebut.
"Para lora sepakat bersatu untuk kepentingan umat, kepentingan Aswaja dan kepentingan rakyat Indonesia serta memperkokoh ukhuwah," ujar ketua PBNU Saifullah Yusuf selaku salah seorang inisiator pertemuan di kediamannya di Surabaya, Sabtu.
Pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut dihadiri sejumlah lora dan sejumlah gus asal "Pulau Garam" yang dikenal sebagai pendukung pasangan calon presiden nomor urut 01 dan nomor urut 02.
Beberapa lora yang hadir antara lain lora Soleh Masduki dan lora Hasyim Zubeir asal Bangkalan, lora Zamzami Mahrus, lora Amin bin Syafi', lora Syaiful bin Jafar, lora Saiful Rohim Sahuri, lora Zaid Kayyis, lora Ali bin Usman dan lora Najmudin asal Sampang, lora Jafar Fauzi asal Pamekasan, lora Madzkur bin Awwaf asal Sumenep, serta beberapa lora lainnya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Gus Abdurrozaq Sholeh pesantren Bahrul Ulum Jombang yang didampingi ketua Ikatan Gus Gus Indonesia (IGGI) Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur).
Menurut dia, pertemuan yang juga diinisiasi oleh KH Mahrus Malik asal pondok pesantren Jrengoan Sampang itu juga sesuai arahan ulama serta bersepakat melawan berita hoaks dan provokasi yang berpotensi memecah belah umat.
"Kami hanya akan mengikuti gerakan yang direstui dan dikendalikan oleh para kiai," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Gus Abdurrozaq Sholeh asal Pesantren Bahrul Ulum Jombang juga dengan tegas menyatakan bahwa pemilihan presiden 2019 selesai dan diharapkan seluruh santri di Tanah Air tetap tenang.
"Saya mengimbau masyarakat tidak perlu ikut gerakan mobilisasi massa seperti yang disampaikan Amien Rais. Saya pendukung utama 02, tapi tidak akan mendukung gerakan itu. Kami para gus dan lora hanya akan ikut gerakan dalam kendali kiai, bukan Amien Rais," ucapnya.
Di tempat sama, Ketua Ikatan Gus Gus Indonesia (IGGI) Ahmad Fahrur Rozi mengatakan para lora se-Madura yang berkumpul juga sepakat untuk mengembangkan virus kebaikan dan kedamaian dalam menyambut bulan Ramadhan 1440 Hijriah.
"Para lora akan berkumpul kembali dalam beberapa hari ke depan menindaklanjuti hasil pertemuan ini. Prinsipnya kami akan mengawal dan mendukung penuh hasil keputusan KPU," kata Gus pengasuh pondok pesantren An Nur 1, Bululawang Malang tersebut.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: