Haedar Nashir: jadikan medsos berpuasa di bulan Ramadhan
4 Mei 2019 15:49 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menandatangi prasasti dalam peresmian masjid di Universitas Muhammadiyah Magelang, Sabtu (4/5/2019). (ANTARA/Heru Suyitno)
Magelang (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengimbau umat Islam agar menjadikan media sosial (medsos) ikut berpuasa dari hal-hal yang buruk pada bulan Ramadhan.
Haedar di Magelang, Sabtu, mengatakan jangan jadikan medsos menjadi tempat untuk saling menumpahkan amarah, kebencian, dan perseteruan.
"Jangan jadikan medsos untuk menyampaikan berbagai ujaran yang membuat retak sebagai bangsa, tidak produktif bahkan mungkin membuat kehidupan berubah menjadi 'sumpek'," katanya.
Ia menyampaikan hal tersebut usai meresmikan Masjid Manarul Ilmi di Kampus Universitas Muhammadiyah Magelang.
Ia menuturkan dalam konteks tersebut jadikan selama satu bulan itu berpuasa dalam medsos dari hal-hal yang buruk. Jadi medsos harus ikut berpuasa supaya tidak menjadi arena hal-hal yang buruk.
"Dalam puasa itu ketika kita diajak bertengkar, Nabi Muhammad SAW mengajarkan aku sedang berpuasa. Nanti dalam medsos pun ketika ada mereka yang menebar hal-hal yang membuat kita batal dalam berpuasa termasuk retak sebagai umat dan bangsa, harus kita ingatkan," katanya.
Ia menuturkan insya Allah Senin (6/5) umat Islam di Indonesia puasa Ramadhan maka niati dari sekarang untuk berpuasa sebagaimana ajaran Al Quran dan sunnah Rosulullah, agar umat menjadi bertakwa dan semakin bertakwa.
Ia mengatakan dalam menghadapi dunia medsos yang keras juga penuh dengan perseteruan maka lewat puasa pihaknya mengimbau agar medsos menjadi media yang edukatif.
"Media untuk kita berilmu, tukar informasi, berukuwah sekaligus juga membangun kita menjadi generasi takwa, medsos bisa untuk seperti itu," katanya. ***3***
Haedar di Magelang, Sabtu, mengatakan jangan jadikan medsos menjadi tempat untuk saling menumpahkan amarah, kebencian, dan perseteruan.
"Jangan jadikan medsos untuk menyampaikan berbagai ujaran yang membuat retak sebagai bangsa, tidak produktif bahkan mungkin membuat kehidupan berubah menjadi 'sumpek'," katanya.
Ia menyampaikan hal tersebut usai meresmikan Masjid Manarul Ilmi di Kampus Universitas Muhammadiyah Magelang.
Ia menuturkan dalam konteks tersebut jadikan selama satu bulan itu berpuasa dalam medsos dari hal-hal yang buruk. Jadi medsos harus ikut berpuasa supaya tidak menjadi arena hal-hal yang buruk.
"Dalam puasa itu ketika kita diajak bertengkar, Nabi Muhammad SAW mengajarkan aku sedang berpuasa. Nanti dalam medsos pun ketika ada mereka yang menebar hal-hal yang membuat kita batal dalam berpuasa termasuk retak sebagai umat dan bangsa, harus kita ingatkan," katanya.
Ia menuturkan insya Allah Senin (6/5) umat Islam di Indonesia puasa Ramadhan maka niati dari sekarang untuk berpuasa sebagaimana ajaran Al Quran dan sunnah Rosulullah, agar umat menjadi bertakwa dan semakin bertakwa.
Ia mengatakan dalam menghadapi dunia medsos yang keras juga penuh dengan perseteruan maka lewat puasa pihaknya mengimbau agar medsos menjadi media yang edukatif.
"Media untuk kita berilmu, tukar informasi, berukuwah sekaligus juga membangun kita menjadi generasi takwa, medsos bisa untuk seperti itu," katanya. ***3***
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: