Padang Pariaman, (ANTARA) - Pertamina mengajak masyarakat pesisir di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, untuk melestarikan ekosistem laut yang rentan dicemari sampah plastik.

“Sumbar memiliki potensi laut yang luar biasa dan hal ini perlu dijaga agar ekosistem yang ada di laut tidak mengalami kerusakan,” kata Direktur SDM PT Pertamina (Persero) Koeshartanto saat aksi bersih-bersih di Padang Pariaman, Sabtu.

Menurut dia, kegiatan ini sebagai upaya untuk melestarikan kawasan pesisir laut Sumbar dan menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar pesisir untuk lebih menjaga kebersihan pantai dan laut.

“Kalau masyarakat ikut menjaga tentu yang akan merasakan dampaknya adalah mereka karena akan banyak kunjungan baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Tapi kalau pantai kotor dan laut kotor tentu potensi ini akan sia-sia,” kata dia.

Ia mengatakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memperkirakan masyarakat Indonesia mencemari laut dengan sampah plastik sebanyak 100 hingga 400 ribu ton per tahun.

Dengan tingkat pencemaran itu, World Economic Forum menyatakan pada 2050, akan terdapat lebih banyak sampah plastik ketimbang ikan di laut.

“Ini yang perlu kita sikapi bersama baik pemerintah, swasta maupun masyarakat dapat berkontribusi aktif menjaga laut dari sampah plastik.

Sementara ia menambahkan Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Sumatera Barat mencatat sebanyak 70 persen dari total 39.619 hektar luas terumbu karang di Sumbar rusak.

“Penangkapan ikan ilegal dengan bom, ditengarai jadi salah satu penyebab,” kata dia.

Selain aksi bersih pantai, PT Pertamina juga melakukan pelepasan tukik serta transplantasi terumbu karang di Pantai Ketaping yang dilakukan oleh pekerja di PT Pertamina.

"Melalui kegiatan pelestarian lingkungan seperti ini, insan Pertamina diajak untuk lebih aktif berkontribusi langsung pada masyarakat," kata dia.