Liga Champions
Empat kesalahan Barca yang tak boleh diulang di Anfield
3 Mei 2019 12:59 WIB
Pemain Liverpool Mohamed Salah (kiri) menjadi faktor mengerikan dalam leg pertama semifinal Liga Champions melawan Barcelona. Beruntung Barca lebih banyak dilindungi Dewi Fortuna meski menang 3-0 pada pertandingan ini (REUTERS/SERGIO PEREZ)
Jakarta (ANTARA) - Barcelona mencatat keuntungan besar setelah menang 3-0 pada leg pertama semifinal Liga Champions melawan Liverpool, Kamis dini hari kemarin.
Hasil ini didapatkan bukan lagi berkat permainan menyerang yang atraktif yang biasa diperagakan Barca, namun lebih didukung oleh pertahanan solid Barcelona.
Laman surat kabar Marca menyebut empat aspek yang harus menjadi perhatian pelatih Ernesto Valverde dalam menjalani leg kedua di Anfield dimana pasukan Jurgen Klopp pasti akan tampil sangat berbeda dibandingkan sewaktu tampil di Camp Nou kemarin.
Penguasaan bola
Barcelona terlalu sering membiarkan lawan mendominasi penguasaan bola. "Kami tidak biasa tidak mengendalikan bola dan itu agak merugikan kami," kata Lionel Messi usai pertandingan tersebut.
Valverde dan pemain-pemainnya tidak boleh terpancing masuk gaya bermain Liga Premier dimana penguasaan bola beralih hampir setiap waktu karena Liverpool memang dalam kondisi terbaiknya.
Baca juga: Van Dijk: Liverpool tidak akan menyerah
Salah umpan
Valverde lebih memilih Arturo Vidal ketimbang Arthur Melo dalam starting line-up dan inilah yang kemungkinan membuat kinerja Barcelona menurun. Barca gagal menuntaskan hampir 100 umpan selama pertandingan itu, sehingga Ivan Rakitic nyaris tak terlibat dalam pergerakan menyerang.
Liverpool yang terus menekan dalam tempo tinggi menjadi penyebab hal itu dan kendati Vidal membuat tim sempurna dalam tekel, Arthur-lah yang bisa mengatasi masalah sering kehilangan bola ini.
Mengawal Mohamed Salah
Mohamed Salah adalah ancaman konstan pertahanan Barcelona lewat pergerakannya di depan empat bek. Clement Lenglet kesulitan menjejaknya sehingga penyerang Mesir itu bisa melakukan apa yang dia mau, kapan pun dan di mana pun dia inginkan.
Salah gagal mengkapitalisasi sejumlah peluang, padahal telah membuat pertahanan Barcelona kalang kabut sampai dia nyaris menciptakan gol ketika bola tendangannya membentur tiang gawang. Barcelona mungkin tak akan seberuntung ini pekan depan.
Terus menerus ditekan
Liverpool menekan Barcelona sampai daerah penalti, Barca sendiri sejak awal babak kedua dengan tekanan dan serangan yang terus menerus.
Barcelona tak bisa meredam tekanan ini dan malah tampil gugup sebelum Messi menciptakan dua gol.
Baca juga: Barca tak ingin takabur karena teringat memori Roma
Hasil ini didapatkan bukan lagi berkat permainan menyerang yang atraktif yang biasa diperagakan Barca, namun lebih didukung oleh pertahanan solid Barcelona.
Laman surat kabar Marca menyebut empat aspek yang harus menjadi perhatian pelatih Ernesto Valverde dalam menjalani leg kedua di Anfield dimana pasukan Jurgen Klopp pasti akan tampil sangat berbeda dibandingkan sewaktu tampil di Camp Nou kemarin.
Penguasaan bola
Barcelona terlalu sering membiarkan lawan mendominasi penguasaan bola. "Kami tidak biasa tidak mengendalikan bola dan itu agak merugikan kami," kata Lionel Messi usai pertandingan tersebut.
Valverde dan pemain-pemainnya tidak boleh terpancing masuk gaya bermain Liga Premier dimana penguasaan bola beralih hampir setiap waktu karena Liverpool memang dalam kondisi terbaiknya.
Baca juga: Van Dijk: Liverpool tidak akan menyerah
Salah umpan
Valverde lebih memilih Arturo Vidal ketimbang Arthur Melo dalam starting line-up dan inilah yang kemungkinan membuat kinerja Barcelona menurun. Barca gagal menuntaskan hampir 100 umpan selama pertandingan itu, sehingga Ivan Rakitic nyaris tak terlibat dalam pergerakan menyerang.
Liverpool yang terus menekan dalam tempo tinggi menjadi penyebab hal itu dan kendati Vidal membuat tim sempurna dalam tekel, Arthur-lah yang bisa mengatasi masalah sering kehilangan bola ini.
Mengawal Mohamed Salah
Mohamed Salah adalah ancaman konstan pertahanan Barcelona lewat pergerakannya di depan empat bek. Clement Lenglet kesulitan menjejaknya sehingga penyerang Mesir itu bisa melakukan apa yang dia mau, kapan pun dan di mana pun dia inginkan.
Salah gagal mengkapitalisasi sejumlah peluang, padahal telah membuat pertahanan Barcelona kalang kabut sampai dia nyaris menciptakan gol ketika bola tendangannya membentur tiang gawang. Barcelona mungkin tak akan seberuntung ini pekan depan.
Terus menerus ditekan
Liverpool menekan Barcelona sampai daerah penalti, Barca sendiri sejak awal babak kedua dengan tekanan dan serangan yang terus menerus.
Barcelona tak bisa meredam tekanan ini dan malah tampil gugup sebelum Messi menciptakan dua gol.
Baca juga: Barca tak ingin takabur karena teringat memori Roma
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: