Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengingatkan kedua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden, nomor 01 dan 02, untuk tidak memaksakan keinginan kepada lembaga penyelenggara Pemilu 2019.

"Kita tidak perlu untuk menuntut lembaga atau pihak-pihak lain untuk berbuat seperti yang kita inginkan. Tapi mari kita mulai dari diri kita sendiri," kata Gubernur Lemhannas, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Agus Widjojo, saat olahraga bersama dalam rangka HUT ke-54 Lemhannas, di Kantor Lemhannas, Jakarta, Jumat.

Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga meminta KPU menghentikan proses Situng atau real count suara Pemilu 2019 karena adanya kesalahan input data ke Situng KPU.

Menurut Widjojo yang juga salah satu motor reformasi TNI pasca reformasi, saat ini tidak ada satupun masyarakat yang menginginkan Indonesia menjadi bangsa yang terpecah-belah. Apalagi, saat ini sudah ada banyak contoh keterbelahan yang terjadi di tengah masyarakat.

"Kembali ke hati nurani untuk menjaga masyarakat kita, atau kita rela melihat contoh-contoh yang sudah ada bahwa masyarakat kita terbelah dan bisa menjurus kepada perpecahan dalam masyarakat kita," ujarnya.

Baca juga: Lemhannas harapkan Jokowi dan Prabowo bertemu

Baca juga: Lemhannas sayangkan terjadi konflik sosial di medsos pasca-Pemilu

Baca juga: Lemhannas sebut berita hoaks dirancang untuk kepentingan politik

Ia menambahkan, Pemilu merupakan pesta demokrasi yang digelar lima tahun sekali. Pemilu digelar untuk memilih pemimpin nasional yang didukung rakyat.

"Pemilu lima tahun sekali yang merupakan prosedur dan mekanika untuk memilih kepemimpinan nasional," kata putra pahlawan revolusi, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) Sutoyo Siswomihardjo, itu.

Pada masa Orde Baru, hampir semua petinggi dan elit nasional merupakan alumni kursus reguler angkatan ataupun kursus singkat angkatan, dengan pola yang teruji, berbarengan dengan pelaksanaan Penataran P4 dalam berbagai pola dan jenjang.

Kali ini, Lemhannas yang memiliki motto Tanhana Dharma Mangrva mencanangkan kebersamaan dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika, pasca pesta demokrasi tahun 2019 karena merupakan hal yang sangat penting dan tantangan bagi masyarakatyang memilki ciri gotong-royong, dengan nilai-nilai modern yang menempatkan warga negara yang memiliki hak dan kewajiban.

Dalam rangka HUT ke-54 Lemhannas mengadakan olahraga bersama yaitu senam aerobik. Senam ini dipilih karena dapat melatih otot-otot tubuh hingga denyut jantung meningkat, sehingga akan membuat jiwa yang sehat, tenteram dan damai serta menjalin tali silaturahmi.

"Hal ini perlu disadari, karena terkadang dengan kesibukan yang kita miliki, kita melupakan hal-hal penting untuk kita jaga, yaitu kebugaran jasmani, jiwa dan pikiran yang sehat, perlu didukung dengan jasmani yang sehat pula," kata dia.