Pertamina bidik Selat Malaka sebagai potensi pasar global
3 Mei 2019 11:29 WIB
Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo dan CEO Freepoint Commodities Asia Ouyang Xiuzhang menandai kesepakatan tersebut dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) Kerjasama Utilisasi TBBM Pulau Sambu di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat. (afut syafril)
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) membidik kawasan Selat Malaka sebagai pintu menuju pasar global yang potensial di kawasan Asia Tenggara.
"Karena potensi Selat Malaka sangat besar, jalur pasar global khususnya Asia Tenggara, oleh karena itu kami harus mengoptimalkan fungsi TBBM Pulau Sambu di Batam," kata Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo di Jakarta, Jumat.
PT Pertamina (Persero) mencapai kesepakatan dengan Freepoint Commodities Pte. Ltd, sebuah perusahaan perdagangan komoditas internasional dan perusahaan investasi, untuk mengoptimalkan utilisasi Terminal BBM Pulau Sambu. Ini merupakan bagian dari upaya Pertamina mengoptimalkan aset perusahaan dan untuk memasok komoditas ke pasar internasional.
Gandhi Sriwidodo dan CEO Freepoint Commodities Asia Ouyang Xiuzhang menandai kesepakatan tersebut dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) Kerjasama Utilisasi TBBM Pulau Sambu di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta.
Gandhi Sriwidodo menjelaskan bahwa kesepakatan ini adalah momen penting yang diharapkan dapat memberi kontribusi pendapatan dan nilai tambah strategis bagi perusahaan serta negara.
Sementara itu. VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, TBBM yang berlokasi di pulau tersendiri antara Batam dan Singapura ini dinilai sangat strategis sebagai supply point untuk memasok komoditas (BBM) yang bisa diperdagangkan secara internasional.
Fajriyah menambahkan, dalam kerjasama ini, Pertamina akan menjadi pemasok produk yang disimpan dan di-blending di TBBM Pulau Sambu sementara operasional terminal yang dilaksanakan oleh Pertamina akan dioptimalisasi dan didukung oleh Freepoint. Selain itu, Pertamina juga memiliki opsi untuk membeli produk akhir dari TBBM Pulau Sambu baik guna keperluan domestik maupun trading.
"Selama ini TBBM Pulau Sambu digunakan sebagai tempat penyimpanan BBM Pertamina. Selain memberikan nilai tambah, kerjasama ini juga tidak mengganggu distribusi BBM yang tetap berjalan seperti biasanya," tambahnya.
Hadir juga menyaksikan penandatanganan David Messer, Founder dan Chairman Freepoint Commodities serta Sheldon Pang, Vice Chairman Freepoint Commodities. Sheldon Pang mengatakan, "Freepoint adalah salah satu pedagang bahan bakar minyak dan pemasok bunker terbesar di belahan bumi bagian barat (Western Hemisphere). Kami sangat bahagia dapat bergandeng tangan dengan Pertamina untuk mendukung rencana perbaikan infrastruktur minyak Indonesia dan juga pengembangan usaha low sulphur bunkering di Indonesia,” katanya.
Freepoint adalah perusahaan perdagangan komoditas fisik dan pemberi dana untuk aset-aset komoditas produksi hulu dan mid-stream. Freepoint juga memberikan jasa supply fisik dan structured solutions untuk rekanan kerja Freepoint. Didirikan pada tahun 2011, Freepoint berkantor pusat di Stamford, CT dan mempunyai 11 kantor cabang di seluruh dunia.
Baca juga: Pertamina siapkan 8 juta tabung LPG awal Ramadhan
Baca juga: Impor minyak mentah Pertamina turun 50 persen
"Karena potensi Selat Malaka sangat besar, jalur pasar global khususnya Asia Tenggara, oleh karena itu kami harus mengoptimalkan fungsi TBBM Pulau Sambu di Batam," kata Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo di Jakarta, Jumat.
PT Pertamina (Persero) mencapai kesepakatan dengan Freepoint Commodities Pte. Ltd, sebuah perusahaan perdagangan komoditas internasional dan perusahaan investasi, untuk mengoptimalkan utilisasi Terminal BBM Pulau Sambu. Ini merupakan bagian dari upaya Pertamina mengoptimalkan aset perusahaan dan untuk memasok komoditas ke pasar internasional.
Gandhi Sriwidodo dan CEO Freepoint Commodities Asia Ouyang Xiuzhang menandai kesepakatan tersebut dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) Kerjasama Utilisasi TBBM Pulau Sambu di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta.
Gandhi Sriwidodo menjelaskan bahwa kesepakatan ini adalah momen penting yang diharapkan dapat memberi kontribusi pendapatan dan nilai tambah strategis bagi perusahaan serta negara.
Sementara itu. VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, TBBM yang berlokasi di pulau tersendiri antara Batam dan Singapura ini dinilai sangat strategis sebagai supply point untuk memasok komoditas (BBM) yang bisa diperdagangkan secara internasional.
Fajriyah menambahkan, dalam kerjasama ini, Pertamina akan menjadi pemasok produk yang disimpan dan di-blending di TBBM Pulau Sambu sementara operasional terminal yang dilaksanakan oleh Pertamina akan dioptimalisasi dan didukung oleh Freepoint. Selain itu, Pertamina juga memiliki opsi untuk membeli produk akhir dari TBBM Pulau Sambu baik guna keperluan domestik maupun trading.
"Selama ini TBBM Pulau Sambu digunakan sebagai tempat penyimpanan BBM Pertamina. Selain memberikan nilai tambah, kerjasama ini juga tidak mengganggu distribusi BBM yang tetap berjalan seperti biasanya," tambahnya.
Hadir juga menyaksikan penandatanganan David Messer, Founder dan Chairman Freepoint Commodities serta Sheldon Pang, Vice Chairman Freepoint Commodities. Sheldon Pang mengatakan, "Freepoint adalah salah satu pedagang bahan bakar minyak dan pemasok bunker terbesar di belahan bumi bagian barat (Western Hemisphere). Kami sangat bahagia dapat bergandeng tangan dengan Pertamina untuk mendukung rencana perbaikan infrastruktur minyak Indonesia dan juga pengembangan usaha low sulphur bunkering di Indonesia,” katanya.
Freepoint adalah perusahaan perdagangan komoditas fisik dan pemberi dana untuk aset-aset komoditas produksi hulu dan mid-stream. Freepoint juga memberikan jasa supply fisik dan structured solutions untuk rekanan kerja Freepoint. Didirikan pada tahun 2011, Freepoint berkantor pusat di Stamford, CT dan mempunyai 11 kantor cabang di seluruh dunia.
Baca juga: Pertamina siapkan 8 juta tabung LPG awal Ramadhan
Baca juga: Impor minyak mentah Pertamina turun 50 persen
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: