Bengkulu cek kondisi sungai usai tanggap darurat banjir
3 Mei 2019 10:57 WIB
Foto udara tim Basarnas dan BNPB Bengkulu menyusuri sungai saat pencarian korban banjir bandang di sungai desa Talang Boseng Bengkulu Tengah, Bengkulu, Rabu (1/5/2019). (ANTARA FOTO/DAVID MUHARMANSYAH)
Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu akan mengecek kondisi sungai dan daerah resapan air setelah masa tanggap darurat banjir karena menduga penyebab utama bencana banjir dan tanah longsor yang melanda bagian-bagian wilayah itu pada akhir April berpangkal pada daerah aliran sungai dan daerah resapan air.
"Ada empat penyebab utama yang menjadi pemicu banjir dan longsor tapi masih perlu kajian mendalam," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Jumat.
Empat penyebab utama yang dia maksud meliputi persoalan di daerah hulu sungai, daerah aliran sungai, daerah hilir sungai serta daerah resapan air.
"Ada persoalan dengan hulu sungai. Di sana ada pertambangan, ada penggundulan. Ada HGU. Intinya apa? Kerusakan hutan. Ini yang jadi masalah. Hulunya bermasalah," kata Rohidin.
Selain itu, ia melanjutkan, terjadi penyempitan badan sungai terutama di wilayah hilir di Kota Bengkulu dan pendangkalan akibat sedimentasi dan penumpukan sampah di bagian hilir sungai.
Daerah resapan air yang juga sudah bermasalah, antara lain akibat pertumbuhan permukiman baru yang tidak terkontrol di Kota Bengkulu.
Gubernur mengatakan setelah penanganan darurat bencana selesai, pemerintah daerah akan mengecek kondisi Sungai Bengkulu dan sungai-sungai lain serta daerah resapan air untuk kemudian melakukan upaya perbaikan yang diperlukan guna menekan risiko banjir.
Sementara itu, upaya penanganan menyusul bencana banjir yang menewaskan 30 orang di Bengkulu terus dilakukan, terutama penanganan korban di wilayah yang paling parah kena dampak banjir dan longsor di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Nopian Andusti menyampaikan bantuan bagi masyarakat terdampak bencana terus bergulir baik dari pemerintah maupun kelompok masyarakat.
"Bantuan tenda, air bersih dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan anak sudah disalurkan. Selain itu, mini ekskavator akan didatangkan untuk memudahkan proses pembersihan lumpur yang tingginya sebatas lutut terutama di Desa Genting,” katanya.
Selain wilayah Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah, banjir juga melanda wilayah Kabupaten Kepahiang, Kaur, Lebong, Bengkulu Selatan dan Rejanglebong
Baca juga:
BPBD : Kerugian sementara banjir Bengkulu Rp144 miliar
KLHK didesak Walhi kirim tim ke DAS Bengkulu
"Ada empat penyebab utama yang menjadi pemicu banjir dan longsor tapi masih perlu kajian mendalam," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Jumat.
Empat penyebab utama yang dia maksud meliputi persoalan di daerah hulu sungai, daerah aliran sungai, daerah hilir sungai serta daerah resapan air.
"Ada persoalan dengan hulu sungai. Di sana ada pertambangan, ada penggundulan. Ada HGU. Intinya apa? Kerusakan hutan. Ini yang jadi masalah. Hulunya bermasalah," kata Rohidin.
Selain itu, ia melanjutkan, terjadi penyempitan badan sungai terutama di wilayah hilir di Kota Bengkulu dan pendangkalan akibat sedimentasi dan penumpukan sampah di bagian hilir sungai.
Daerah resapan air yang juga sudah bermasalah, antara lain akibat pertumbuhan permukiman baru yang tidak terkontrol di Kota Bengkulu.
Gubernur mengatakan setelah penanganan darurat bencana selesai, pemerintah daerah akan mengecek kondisi Sungai Bengkulu dan sungai-sungai lain serta daerah resapan air untuk kemudian melakukan upaya perbaikan yang diperlukan guna menekan risiko banjir.
Sementara itu, upaya penanganan menyusul bencana banjir yang menewaskan 30 orang di Bengkulu terus dilakukan, terutama penanganan korban di wilayah yang paling parah kena dampak banjir dan longsor di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Nopian Andusti menyampaikan bantuan bagi masyarakat terdampak bencana terus bergulir baik dari pemerintah maupun kelompok masyarakat.
"Bantuan tenda, air bersih dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan anak sudah disalurkan. Selain itu, mini ekskavator akan didatangkan untuk memudahkan proses pembersihan lumpur yang tingginya sebatas lutut terutama di Desa Genting,” katanya.
Selain wilayah Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah, banjir juga melanda wilayah Kabupaten Kepahiang, Kaur, Lebong, Bengkulu Selatan dan Rejanglebong
Baca juga:
BPBD : Kerugian sementara banjir Bengkulu Rp144 miliar
KLHK didesak Walhi kirim tim ke DAS Bengkulu
Pewarta: Helti Marini S
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: