Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir Nilai Tukar Petani (NTP) nasional April 2019 sebesar 102,23 atau turun 0,49 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.

"Penurunan NTP pada April 2019 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pada indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian," kata Kepala BPS Suharyanto di Jakarta, Kamis.

Kecuk, sapaan akrab Suharyanto, memaparkan penurunan NTP April 2019 dipengaruhi oleh penurunan NTP di empat subsektor pertanian, yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,21 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,48 persen, dan Subsektor Peternakan sebesar 0,34 persen.

Selain itu, Subsektor Perikanan sebesar 0,41 persen. Sementara itu, Subsektor Tanaman Hor kultura adalah satu-satunya subsektor yang mengalami kenaikan NTP sebesar 0,60 persen.

NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.

NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin nggi NTP, secara relatif semakin kuat pula ngkat kemampuan atau daya beli petani.