Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil naik 6,88 persen
2 Mei 2019 13:10 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik Suharyanto ditemui usai menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis. (ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta)
Jakarta (ANTARA) - Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil (IMK) triwulan I-2019 naik sebesar 6,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang disebabkan naiknya produksi industri percetakan dan reproduksi media rekaman yang naik 29,63 persen.
"Industri yang paling bergerak adalah industri percetakan dan reproduksi media, di mana ini karena pemilu," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suharyanto di Jakarta, Kamis.
Kecuk, sapaan akrabnya memaparkan, selain industri percetakan dan reproduksi media rekaman, jenis-jenis IMK yang mengalami kenaikan tertinggi yakni industri komputer, barang elektronika dan optik naik 29,15 persen; industri pakaian jadi 11,14 persen; industri pengolahan lainnya 9,63 persen dan industri furnitur 8,79 persen.
Sedangkan, IMK yang mengalami penurunan tertunggi pada periode tersebut yakni industri mesin dan perlengkapan turun 9,26 persen; industri kertas dan barang dari kertas 5,53 persen; industri logam dasar 3,75 persen; industri karet, barang dari karet dan plastik 3,12 persen; dan industri pengolahan tembakau 3,03 persen.
Pertumbuhan produksi IMK di beberapa provinsi mengalami kenaikan tertinggi, di antaranya di Aceh naik 71, 60 persen, Gorontalo 53,44 persen, Sulawesi Tenggara 28,50 persen, Sulawesi Barat 25,22 persen dan Kepulauan Riau 22,39 persen.
Sedangkan, provinsi yang mengalami penurunan tertinggi yakni Maluku Utara turun sebesar 4,16 persen.
"Industri yang paling bergerak adalah industri percetakan dan reproduksi media, di mana ini karena pemilu," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suharyanto di Jakarta, Kamis.
Kecuk, sapaan akrabnya memaparkan, selain industri percetakan dan reproduksi media rekaman, jenis-jenis IMK yang mengalami kenaikan tertinggi yakni industri komputer, barang elektronika dan optik naik 29,15 persen; industri pakaian jadi 11,14 persen; industri pengolahan lainnya 9,63 persen dan industri furnitur 8,79 persen.
Sedangkan, IMK yang mengalami penurunan tertunggi pada periode tersebut yakni industri mesin dan perlengkapan turun 9,26 persen; industri kertas dan barang dari kertas 5,53 persen; industri logam dasar 3,75 persen; industri karet, barang dari karet dan plastik 3,12 persen; dan industri pengolahan tembakau 3,03 persen.
Pertumbuhan produksi IMK di beberapa provinsi mengalami kenaikan tertinggi, di antaranya di Aceh naik 71, 60 persen, Gorontalo 53,44 persen, Sulawesi Tenggara 28,50 persen, Sulawesi Barat 25,22 persen dan Kepulauan Riau 22,39 persen.
Sedangkan, provinsi yang mengalami penurunan tertinggi yakni Maluku Utara turun sebesar 4,16 persen.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: