Simpang Empat, Sumbar (ANTARA) - Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) memakai baju adat selama perekapan perhitungan suara tingkat kabupaten yang dimulai pada Kamis.

"Kami sengaja memakai baju adat ini sebagai bentuk keberagaman suku atau adat yang ada di Pasaman Barat," kata Ketua KPU Pasaman Barat, Alharis saat pembukaan rapat pleno terbuka rekapitulasi perhitungan suara tingkat kabupaten, Kamis.

Menurutnya baju adat yang dipakai adalah baju adat Minang, Jawa dan Mandailing. Hal itu sesuai dengan etnis atau suku yang ada di Pasaman Barat.

"Keberagaman ini menggambarkan kekompakan etnis atau suku yang ada. Mudah-mudahan sampai semua tahapan Pemilu selesai dapat berjalan dengan aman dan lancar," harapnya.

Ia menyebutkan rekapitulasi perolehan suara di tingkat kabupaten dimulai meskipun belum semua Panitia Pemilihan Kecamatan selesai melakukan perekapan.

"Dari 11 kecamatan yang ada, baru sembilan kecamatan yang selesai melakukan perekapakan sedangkan dua kecamatan lagi mudah-mudahan siap hari ini," katanya.

Sembilan kecamatan yang sudah selesai melakukan perekapan di tingkat kecamatan adalah Kecamatan Sasak Ranah Pasisia, Kecamatan Gunung Tuleh, Kecamatan Sungai Beremas, Kecamatan Ranah Batahan, Kecamatan Parit Koto Balingka, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kecamatan Pasaman, Kecamatan Lembah Melintang dan Kecamatan Talamau.

Sedangkan dua kecamatan yang belum selesai melakukan perekapan adalah Kecamatan Kinali dan Kecamatan Sungai Aur.

"Meskipun belum selesai semua, kita tetap melakukan perekapan suara di tingkat kabupaten bagi kecamatan yang sudah selesai merekap di tingkat kecamatan," ujarnya.

Salah seorang staf KPU Pasaman Barat, Irwan Wahab menambahkan jajarannya sengaja memakai baju adat untuk menunjukkan keberagaman yang ada.

"Keberagaman itu merupakan modal persatuan dan kesatuan di masyarakat. Selama tahapan Pemilu yang telah berlangsung semuanya dapat berjalan dengan aman dan lancar," ujarnya.