Jakarta (ANTARA) - Tim Japfa Chess Club yang dalam beberapa tahun terakhir mendominasi prestasi tertinggi pada Turnamen Catur Taspen Internasional FIDE Rate berakhir pada kejuaraan yang memasuki edisi ke-14 tersebut.

Tim PT Pelindo sukses menggeser dominasi Japfa Chess Club tersebut. Berdasarkan data yang diterima media di Jakarta, Rabu, sang juara baru ini diperkuat oleh tiga atlet pelatnas SEA Games 2019, yaitu MI Novendra Priasmoro, MI Sean Winshan Cuhendi dan MI Farid Firmansyah.

Memainkan laga catur klasik beregu sistem round robin 9 babak di Hall PT Taspen Cempaka Putih, Jakarta, tim PT Pelindo berada di puncak klasemen dengan meraih 18 MP. Tim PT Pelindo pada babak 8 sudah dipastikan merebut gelar juara melengkapi gelarnya usai menundukkan tim Pelatda DKI Jakarta 3-1 VP dibabak 9.

Posisi runner up direbut juara tahun lalu, yakni tim Japfa Chess Club dengan torehan 13 MP sama dengan tim Pelatda Jawa Timur peringkat ke-3. Sedang tim Catur tuan rumah PT Taspen A harus puas menempati posisi 4 usai mengumpulkan 11 MP dan tim PT Taspen B di urutan 9 dengan 10 MP.

"Saya mengucapkan terima kasih digelarnya turnamen Catur Taspen Internasional FIDE Rate karena memberi banyak pelajaran, khususnya dengan pecatur lainnya untuk bermain solid secara tim," kata salah satu ujung tombak tim PT Pelindo Sean Winshand.

Selain mengantarkan timnya sebagai juara turnamen Taspen Internasional, Sean juga merebut penghargaan pemain terbaik atau best player senior putra usai membukukan 7,5 angka kemenangan sama dengan MI. Yoseph T. Thaher.

Direktur Operasi dan Manajemen Risiko PT Taspen (Persero) Ermanza mengaku bangga dengan suksesnya kegiatan yang merupakan rangkaian HUT ke-56 PT Taspen itu, apalagi kategori turnamen naik menjadi FIDE Rate.

"Dari turnamen ini ada berapa pecatur bisa menambah nilai elo rating internasionalnya hingga 175 poin seperti MI Sean Winshan yang tengah mencari norma Grand Master," kata Ermanza.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana HUT ke-56 Taspen sekaligus Turnamen Catur Internasional Taspen 2019, Dadang Suhartono menilai animo peserta pada turnamen tersebut luar biasa yang dibuktikan dengan jumlah peserta menembus 20 tim.

"Ke depan diharapkan adanya sinergi dengan BUMN lainnya untuk bisa menggelar turnamen dengan bobot yang sama, karena jika bisa diwujudkan bukan tidak mungkin kualitas serta prestasi olahraga catur Indonesia bisa lebih mendunia," kata Dadang Suhartono.