Jakarta (ANTARA) - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menegaskan, organisasinya akan terus mengawal proses demokrasi agar berlangsung jujur dan adil sehingga tidak ada politik uang. Termasuk dalam hal ini adalah memastikan penghitungan suara Pemilu 2019 terjadi secara jujur dan tidak boleh dicurangi pihak manapun.
"Jadi demokrasi kami kawal harus jujur, tidak boleh ada demokrasi uang, begitu juga Pemilu Presiden. Kami fokus Pilpres form C1 agar tidak ada kecurangan," kata dia, di Lapangan Tenis Dalam Ruang, Senayan, Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, sikap KSPI mengawal proses demokrasi karena banyak buruh yang menjadi calon anggota legislatif sehingga mereka berkepentingan agar suara mereka tidak dicurangi.
Ia mencontohkan ada tiga caleg dari buruh yang lolos ke DPR dari Partai Gerindra, dan ada dua orang yang lolos di DPRD Jawa Barat dan Banten. "Lalu lebih dari 15 orang di DPRD tingkat II atau kabupaten/kota, jadi demokrasi harus kami kawal dan harus jujur," ujarnya.
Iqbal mengatakan, demokrasi yang berjalan di Indonesia tidak boleh ada kecurangan, sehingga mereka akan terus mengawal proses penghitungan suara.
Baca juga: Prabowo hadiri peringatan Hari Buruh
Baca juga: Buruh jurnalis bertopeng air mata darah peringati Hari Buruh
Baca juga: KSPSI katakan May Day berpotensi rusuh itu hoaks
KSPI tegaskan kawal proses demokrasi
1 Mei 2019 12:31 WIB
Sebagian massa buruh yang turut dalam demonstrasi memperingati Hari Buruh Sedunia 2019, di Lapangan Tenis Dalam Ruang, Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2019).(ANTARA/Laily Rahmawaty)
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: