Buruh minta Pemerintah Aceh atasi kenaikan harga daging
1 Mei 2019 11:42 WIB
Para Jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Buruh Aceh menggelar aksi damai memperingati Mayday 2019 di Banda Aceh, Rabu (1/5/2019). A ANTARA FOTO/Ampelsa/pd/pri
Banda Aceh (ANTARA) - Kalangan buruh meminta Pemerintah Aceh mengatasi kenaikan harga daging dan barang kebutuhan pokok lainnya yang selalu naik menjelang bulan suci Ramadhan.
Permintaan tersebut disampaikan massa buruh dalam aksi memperingati hari buruh di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Rabu.
Aksi diikuti seratusan buruh dari berbagai serikat pekerja. Aksi juga dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh Helvizar Ibrahim.
Aksi mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Usai menggelar aksi di depan masjid kebanggaan masyarakat Aceh tersebut, massa buruh berkonvoi kendaraan bermotor mengelilingi Kota Banda Aceh
Ketua Aliansi Buruh Aceh Syaifulmar mengatakan, masyarakat Aceh memiliki tradisi "meugang" menjelang bulan puasa. Setiap hari "meugang", harga daging lebih mahal dari harga daging hari biasa.
"Harga daging pada hari meugang selalu meningkat, bisa mencapai Rp180 ribu per kilogram di pagi hari. Sore harinya bisa kurang Rp140 ribu per kilogram. Sedangkan hari biasa di bawah harga tersebut," kata Syaifulmar.
Begitu juga dengan harga barang kebutuhan pokok lainnya, yang naik menjelang Ramadhan sehingga memberatkan beban buruh.
"Kami berharap Pemerintah Aceh menanggapi serius kenaikan harga daging kebutuhan pokok tersebut. Seperti melakukan operasi pasar. Ini merupakan kewajiban Pemerintah Aceh," kata Syaifulmar.
Selain itu, massa buruh juga mengingatkan Pemerintah Aceh untuk lebih serius memperhatikan persoalan ketenagakerjaan, khususnya outsourching atau tenaga kontrak.
"Kami juga mendesak Pemerintah Aceh memperbanyak pengawas ketenagakerjaan. Sebab, saat ini ada 4.500 lebih perusahaan yang harus diawasi pemerintah," kata Syaifulmar.
Plt Gubernur Nova Iriansyah berjanji akan mengatasi persoalan kenaikan harga daging dan barang kebutuhan pokok serta akan memperjuangkan nasib buruh.
"Soal kenaikan harga daging pada hari meugang jelang Ramadhan akan kami cari kebijakan agar semua pihak tidak dirugikan," kata Nova Iriansyah.
Nova Iriansyah menyebutkan, pihaknya juga akan mengeluarkan peraturan gubernur terkait ketenagakerjaan. Dalam peraturan tersebut juga akan mengatur hari meugang bagi buruh.
"Nantinya, dalam penyusunan peraturan gubernur, kami akan mengajak aliansi buruh. Selama ini hubungan Pemerintah Aceh dengan buruh sangat baik. Kalangan buruh banyak memberikan masukan kepada kami," kata Nova Iriansyah.
Baca juga: Menteri Ketenagakerjaan berpesan agar para buruh tetap optimistis
Baca juga: KRPI suarakan Trikarsa wujudkan kesejahteraan buruh
Baca juga: KSSBI Kalbar keluarkan 12 tuntutan di MayDay 2019
Permintaan tersebut disampaikan massa buruh dalam aksi memperingati hari buruh di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Rabu.
Aksi diikuti seratusan buruh dari berbagai serikat pekerja. Aksi juga dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh Helvizar Ibrahim.
Aksi mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Usai menggelar aksi di depan masjid kebanggaan masyarakat Aceh tersebut, massa buruh berkonvoi kendaraan bermotor mengelilingi Kota Banda Aceh
Ketua Aliansi Buruh Aceh Syaifulmar mengatakan, masyarakat Aceh memiliki tradisi "meugang" menjelang bulan puasa. Setiap hari "meugang", harga daging lebih mahal dari harga daging hari biasa.
"Harga daging pada hari meugang selalu meningkat, bisa mencapai Rp180 ribu per kilogram di pagi hari. Sore harinya bisa kurang Rp140 ribu per kilogram. Sedangkan hari biasa di bawah harga tersebut," kata Syaifulmar.
Begitu juga dengan harga barang kebutuhan pokok lainnya, yang naik menjelang Ramadhan sehingga memberatkan beban buruh.
"Kami berharap Pemerintah Aceh menanggapi serius kenaikan harga daging kebutuhan pokok tersebut. Seperti melakukan operasi pasar. Ini merupakan kewajiban Pemerintah Aceh," kata Syaifulmar.
Selain itu, massa buruh juga mengingatkan Pemerintah Aceh untuk lebih serius memperhatikan persoalan ketenagakerjaan, khususnya outsourching atau tenaga kontrak.
"Kami juga mendesak Pemerintah Aceh memperbanyak pengawas ketenagakerjaan. Sebab, saat ini ada 4.500 lebih perusahaan yang harus diawasi pemerintah," kata Syaifulmar.
Plt Gubernur Nova Iriansyah berjanji akan mengatasi persoalan kenaikan harga daging dan barang kebutuhan pokok serta akan memperjuangkan nasib buruh.
"Soal kenaikan harga daging pada hari meugang jelang Ramadhan akan kami cari kebijakan agar semua pihak tidak dirugikan," kata Nova Iriansyah.
Nova Iriansyah menyebutkan, pihaknya juga akan mengeluarkan peraturan gubernur terkait ketenagakerjaan. Dalam peraturan tersebut juga akan mengatur hari meugang bagi buruh.
"Nantinya, dalam penyusunan peraturan gubernur, kami akan mengajak aliansi buruh. Selama ini hubungan Pemerintah Aceh dengan buruh sangat baik. Kalangan buruh banyak memberikan masukan kepada kami," kata Nova Iriansyah.
Baca juga: Menteri Ketenagakerjaan berpesan agar para buruh tetap optimistis
Baca juga: KRPI suarakan Trikarsa wujudkan kesejahteraan buruh
Baca juga: KSSBI Kalbar keluarkan 12 tuntutan di MayDay 2019
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: