Kupang (ANTARA) - Juru Bicara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Yosafat Koli mengatakan, semua penyelenggara pemilu yang meninggal dunia akan diberikan perhatian oleh pemerintah.
Hanya saja, bentuk perhatiannya seperti apa akan disampaikan kepada keluarga korban setelah ada petunjuk dari pusat, kata Yosafat Koli kepada Antara, Selasa.
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan perhatian terhadap para penyelenggara Pemilu Serentak 2019 yang meninggal dunia maupun sakit karena kelelahan selama pelaksanaan Pemilu di daerah itu.
Baca juga: Penyelenggara pemilu di Sumut meninggal secepatnya mendapatkan bantuan
"Tentu akan ada uang duka untuk keluarga yang ditinggalkan, tetapi jumlah persisnya belum bisa disampaikan karena belum ada petunjuk lebih lanjut," katanya.
Hingga 30 April 2019, jumlah penyelenggara pemilu di NTT yang meninggal tercatat sembilan orang, tersebar di berbagai daerah.
Selain sembilan meninggal dunia, KPU juga mencatat ada 63 orang yang sakit, dan sebagian di antara mereka masih menjalani perawatan di rumah sakit maupun rumah.
Jumlah korban meninggal maupun dirawat ini belum termasuk aparat keamanan dan pengawas pemilu yang menjalankan tugas selama pelaksanaan Pemilu di wilayah itu.
KPU kata dia, menyampaikan terima kasih atas jasa mereka dalam Pemilu Serentak 2019, dan berharap keluarga yang ditinggalkan memperoleh kekuatan dalam menghadapi musibah itu.
Baca juga: KPU data keluarga penyelenggara pemilu yang meninggal dunia
Penyelenggara Pemilu di NTT yang meninggal akan diberikan perhatian
30 April 2019 20:45 WIB
Yosafat Koli (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: