Korban terdampak banjir Sigi butuh air bersih
30 April 2019 18:48 WIB
Relawan peduli korban banjir Sigi, disaksikan Staf Ahli Gubernur Siti Norma Mardjanu menyerahkan bantuan beras dan air dalam kemasan kepada Gasim, salah satu korban bencana banjir Desa Bangga, Dolo Selatan, Selasa (30/04/2019). (ANTARA/Muhammad Hajiji)
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Korban terdampak banjir dan lumpur di Desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, membutuhkan bantuan air bersih.
"Susah sekali air bersih di sini. Air sangat kami butuhkan," ucap Gasim Warga Dusun IV Desa Bangga, Selasa.
Adnan, warga Dusun III Desa Bangga juga mengakui sulitnya mendapat air bersih. Ia menyebut air dapat diperoleh di wilayah itu, namun kondisinya kotor dan keruh. "Ada air, kalau tanah di gali. Namun, kotor. Mau atau tidak, seperti itulah kenyataannya," kata Adnan.
Safruddin atau Aco, juga mengatakan hal yang sama. Bahwa masyarakat korban bencana banjir di pengungsian butuh air bersih.
Pantauan di lapangan, sarana pendukung atau penampung air telah tersedia di lokasi pengungsian seperti di depan posko ACT. Namun, tandon yang tersedia tidak ada air di dalamnya. Selain air, warga juga butuh makanan dan minuman. Bantuan logistik mulai didistribusikan ke desa tersebut. Bantuan logistik itu dari relawan, LSM dan sebagian dari pemerintah.
"Kami juga menunggu bantuan dari pemerintah, termasuk untuk evakuasi isi rumah," sebut Gasim. Korban terdampak banjir bersedia di relokasi, bila pemerintah menyediakan lahan dan bangunan yang layak.
"Susah sekali air bersih di sini. Air sangat kami butuhkan," ucap Gasim Warga Dusun IV Desa Bangga, Selasa.
Adnan, warga Dusun III Desa Bangga juga mengakui sulitnya mendapat air bersih. Ia menyebut air dapat diperoleh di wilayah itu, namun kondisinya kotor dan keruh. "Ada air, kalau tanah di gali. Namun, kotor. Mau atau tidak, seperti itulah kenyataannya," kata Adnan.
Safruddin atau Aco, juga mengatakan hal yang sama. Bahwa masyarakat korban bencana banjir di pengungsian butuh air bersih.
Pantauan di lapangan, sarana pendukung atau penampung air telah tersedia di lokasi pengungsian seperti di depan posko ACT. Namun, tandon yang tersedia tidak ada air di dalamnya. Selain air, warga juga butuh makanan dan minuman. Bantuan logistik mulai didistribusikan ke desa tersebut. Bantuan logistik itu dari relawan, LSM dan sebagian dari pemerintah.
"Kami juga menunggu bantuan dari pemerintah, termasuk untuk evakuasi isi rumah," sebut Gasim. Korban terdampak banjir bersedia di relokasi, bila pemerintah menyediakan lahan dan bangunan yang layak.
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: