Palembang (ANTARA) - KPU Sumsel telah menerima laporan adanya tambahan petugas KPPS yang meninggal dunia setidaknya sampai Selasa (30/4), sehingga total yang meninggal dunia menjadi 18 orang.

"Ada 18 petugas meninggal dengan sebab kelelahan dan kecelakaan, selain itu kami menerima laporan dari 17 kabupaten/kota mengenai petugas yang masih sakit," kata Komisioner KPU Sumsel Hepriyadi kepada Antara, Selasa.

Berikut daftar petugas KPPS meninggal dunia yang diterima KPU Sumsel:

1. Fahrul Andi (50), Anggota KPPS di TPS 2 desa Blambangan, Pengandonan, OKU
2. Tutik Hidayati (42), Anggota KPPS Desa Suka Mulya OKI
3. Arman (42), Ketua KPPS 07 Gunung Jati Kec.Cempaka OKUT
4. Syarifudin (39), Anggota KPPS 06 Desa Anyar Kec.BP Bangsaraja OKUT
5. Yanto (30), Anggota KPPS Desa Tanjung Dalam Kec.Keluang Musi Banyuasin
6. Untung Imansyah, ketua KPPS di TPS 14 di Desa Sumber Jaya Kec. Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin
7. Ganjar, Ketua PPS Desa Maju Ria Kec.Karang Agung Kabupaten Banyuasin.
8. Slamet Riadi, Ketua RT 34 dan ketua KPPS TPS 31 Kel.20 ilir D-1 Palembang
9. Yusman, Anggota KPPS Desa Paduraksa Kec.Sikap Dalam Kabupaten Empat Lawang
10. Marwah, Linmas TPS 05, desa Sudimampir, kec. Indralaya, Ogan Ilir
11. Simbolon (54), Anggota KPPS 4 Kelurahan Megang Kecamatan Lubuk Linggau Utara, Kota lubuk Linggau.
12. A. Rafik, anggota KPPS TPS 03 Talang Buluh, Talang Kelapa Kab. Banyuasin
13. Mulyadi, Ketua KPPS TPS 01, Desa Air Bening, Kec. Rawas Ilir, Kab. Muratara
14. Najiullah, anggota Linmas TPS 02 RT 02, Kel. Silaberanti, Kota Palembang
15. Sri Wansu, anggota linmas TPS desa Lesung Batu, kec. Lintang Kanan, Kab. Empat Lawang
16. Alamsyah, ketua KPPS di TPS 43 kelurahan 15 ulu RT 27 blok B6 no 11.
17. Sairin, Sairin, anggota Linmas Desa Bangun Sari Muaara Enim.
18. Sumarjo Utomo, anggota KPPA 14 Keluarahan Sukamaju Kecamatan Sako Palembang

Hampir semua petugas tersebut meninggal akibat kelelahan setelah bertugas, sedangkan Yanto meninggal akibat ditabrak babi sepulang mengantar logistik pemilu, dan Ganjar meninggal akibat kecelakaan kapal cepat satu hari sebelum pencoblosan.

"Kami juga menerima laporan puluhan petugas masih sakit dan dirawat di tiap kabupaten/kota," jelas Hepriyadi.

Petugas yang meninggal dunia tersebut akan menerima santunan sebesar Rp 36 juta sesuai keputusan KPU RI, namun waktu penyaluran masih belum bisa ditentukan.

"Kami masih menunggu peraturan atau petunjuk teknis dari KPU RI," demikian Hepriyadi.

Ia berharap tidak ada lagi petugas KPPS yang meninggal, sebab dalam laporan KPU RI sudah 300 lebih orang petugas KPPS di seluruh Indonesia meninggal usai pemilu 17 April lalu.