Siswa kelas satu SD di Bekasi hilang terbawa arus Sungai Jambe
29 April 2019 22:37 WIB
Petugas gabungan masih menyisir lokasi korban menghilang dan terseret arus di Kali Jambe, Desa Setia Darma, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. (Foto: Pradita Kurniawan Syah)
Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Ebil (7) bocah pelajar kelas satu Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat hilang terbawa arus sungai saat bermain bersama dua orang rekannya di Kali Jambe, Desa Setia Darma, Kecamatan Tambun Selatan, Minggu petang.
"Laporan yang kami terima barusan, korban warga Jalan Karya Logam RT 03/05 Tambun Selatan. Korban menghilang lalu dua orang rekannya melaporkan ke orang tua korban," kata Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya di Cikarang, Senin petang.
Menurut laporan itu pula, awalnya korban mandi di sungai tersebut sekira pukul 17.00 WIB. Saat itu arus sedang deras-derasnya. Korban diduga terpeleset hingga tenggelam dan akhirnya terseret arus sungai.
Hingga kini, tim gabungan dari Search and Rescue (SAR) Kabupaten Bekasi, TNI, dan Polri, serta warga setempat masih melakukan pencarian.
Adeng menyebut, pencarian korban terkendala derasnya arus sungai akibat intensitas hujan yang tinggi beberapa hari terakhir.
"Kami masih melakukan pencarian, menyisir di lokasi kejadian namun belum ditemukan," katanya.
Petugas SAR setempat, Darmawan mengatakan, sebanyak 20 personel BPBD dan SAR hingga kini masih melakukan pencarian, dibantu kepolisian, TNI, dan warga.
Darmawan menjelaskan, proses pencarian korban sudah dilakukan sejauh 2,5 kilometer dari titik awal korban diduga menghilang.
"Tapi kondisi medan pencarian yang banyak sampah serta derasnya arus membuat petugas kesulitan mencari korban," ungkapnya.
"Kita melakukan teknik pencarian sesuai standar SAR. Kita evaluasi kembali, baru kita lanjutkan," imbuhnya menandaskan.
"Laporan yang kami terima barusan, korban warga Jalan Karya Logam RT 03/05 Tambun Selatan. Korban menghilang lalu dua orang rekannya melaporkan ke orang tua korban," kata Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya di Cikarang, Senin petang.
Menurut laporan itu pula, awalnya korban mandi di sungai tersebut sekira pukul 17.00 WIB. Saat itu arus sedang deras-derasnya. Korban diduga terpeleset hingga tenggelam dan akhirnya terseret arus sungai.
Hingga kini, tim gabungan dari Search and Rescue (SAR) Kabupaten Bekasi, TNI, dan Polri, serta warga setempat masih melakukan pencarian.
Adeng menyebut, pencarian korban terkendala derasnya arus sungai akibat intensitas hujan yang tinggi beberapa hari terakhir.
"Kami masih melakukan pencarian, menyisir di lokasi kejadian namun belum ditemukan," katanya.
Petugas SAR setempat, Darmawan mengatakan, sebanyak 20 personel BPBD dan SAR hingga kini masih melakukan pencarian, dibantu kepolisian, TNI, dan warga.
Darmawan menjelaskan, proses pencarian korban sudah dilakukan sejauh 2,5 kilometer dari titik awal korban diduga menghilang.
"Tapi kondisi medan pencarian yang banyak sampah serta derasnya arus membuat petugas kesulitan mencari korban," ungkapnya.
"Kita melakukan teknik pencarian sesuai standar SAR. Kita evaluasi kembali, baru kita lanjutkan," imbuhnya menandaskan.
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: