Palembang (ANTARA) - Personel Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Selatan tengah melakukan pemetaan jalan rusak di tiga jalur lintas Sumatera dalam provinsi setempat untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas pada arus mudik Lebaran Idul Fitri Juni 2019.

"Petugas saat ini tengah melakukan survei ke jalur lintas tengah, barat, dan jalur lintas timur Sumatera yang berada dalam wilayah provinsi ini untuk mengetahui berapa titik jalan yang mengalami kerusakan dan mempersiapkan usulan solusinya kepada pihak terkait," kata Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel, Kombes Pol Dwi Asmoro di Palembang, Senin.

Hasil pemetaan tersebut akan menjadi bahan usulan kepada pihak Kementerian PU dan Perhubungan untuk segera mempersiapkan kegiatan perbaikan jalan sehingga pada saat arus mudik Lebaran nanti perjalanan masyarakat bisa berjalan dengan aman dan lancar.

Sedangkan jalan rusak yang pemeliharaannya menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi akan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah/kepala dinas pekerjaan umum setempat, katanya.

Persiapan jalur mudik Lebaran Idul Fitri perlu dilakukan sejak jauh hari karena untuk melakukan perbaikan jalan yang mengalami kerusakan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Kondisi jalan rusak menjadi perhatian pihaknya untuk segera diatasi oleh pihak berwenang karena berpotensi mengakibatkan kemacetan atau gangguan arus lalu lintas, gangguan keamanan dan keselamatan bagi pengendara kendaraan bermotor.

"Jalan rusak bisa mengakibatkan kemacetan, kecelakaan, dan aksi kejahatan, hal-hal yang dapat mengganggu kenyamanan, keamanan, dan keselamatan masyarakat yang akan mudik Lebaran perlu segera diatasi," ujarnya.

Selain melakukan persiapan jalur mudik Lebaran, menghadapi bulan suci Ramadhan pada Mei 2019, pihaknya menggelar Operasi Keselamatan Musi 2019 untuk menurunkan angka kasus dan korban kecelakaan serta pelanggaran aturan lalu lintas.

Operasi dengan tema cipta kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran arus lalu lintas (Kamseltibcarlantas) digelar selama 14 hari terhitung sejak 29 April melibatkan 600 personel gabungan Polantas, Dishub, Jasa Raharja, dan Polisi Militer.

Masalah kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas memerlukan perhatian semua pihak dan lapisan masyarakat agar jumlahnya tidak semakin meningkat dan menimbulkan korban yang lebih banyak.

Melalui upaya tersebut diharapkan bisa tumbuh budaya tertib berlalu lintas serta mengubah pola pikir masyarakat taat dan patuh dalam berlalu lintas mewujudkan kamseltibcarlantas, ujar Dirlantas.