ACT kirim 10 truk isi logistik ke wilayah bencana Bengkulu
29 April 2019 22:08 WIB
Logistik seberat 60 ton siap diberangkatkan ke wilayah terdampak bencana alam di Provinsi Bengkulu dari gudang Indonesia Humanitarian Center (IHC) Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (29/4/2019) petang. (ANTARA/M. Fikri Setiawan).
Gunungaindur, Bogor (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberangkatkan 10 truk kemanusiaan berisi logistik dan armada bantuan dari gudang Indonesia Humanitarian Center (IHC) Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ke wilayah terdampak bencana di Provinsi Bengkulu, pada Senin petang.
"Kita berangkatkan bantuan dari IHC, baik armada maupun bantuan berupa natura. Ada sembilan bahan pokok (sembako) yang mudah-mudahan bisa didistribusikan ke titik-titik dapur umum yang sebelumnya sudah kita 'set up'," kata Senior Vice President ACT, N. Imam Akbari.
Selain sembako, masing-masing truk yang membawa logistik seberat enam ton itu, juga berisi pakaian dan kebutuhan dasar lainnya, terutama kebutuhan untuk bayi dan balita.
"Ada pakaian baru, kebutuhan bayi, yang sangat spesifik bukan hanya dari asupan nutrisi, yang terkait dengan pakaian dan popok karena sulit didapat di lokasi bencana. Bayi ini sensitif, ini sesuatu yang kita antisipasi," katanya.
Imam mengatakan ketika 10 truk berisi logistik itu sudah tiba di wilayah terdampak bencana di Provinsi Bengkulu, kemudian akan disebar ke dapur-dapur umum yang sebelumnya sudah didirikan oleh ACT.
Sampai sekarang, kata dia, ada tujuh titik jumlahnya dan akan bertambah seiring dengan bertambahnya kebutuhan para korban bencana.
Selain memberangkatkan 10 truk berisi logistik, pihaknya juga memberangkatkan tiga mobil "rescue", satu unit "humanity food truck", dan satu unit ambulans "pre-hospital" untuk penanganan darurat.
"Jadi selama perjalanan bisa dilakukan pertolongan pertama. Semacam klinik berjalan," kata Imam.
Selain itu, ia juga memberangkatkan genset berkapasitas 80 ribu watt sumbangan dari salah satu perusahaan.
Ia mengatakan genset dibutuhkan karena umumnya wilayan terdampak bencana sering mengalami gangguan pasokan energi listrik.
"Kalau pemberangkatan ini gelombang pertama, selanjutnya sesuai kebutuhan. Karena kita punya cabang di beberapa daerah," katanya.
Sejak Jumat (26/4/2019) malam, hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu terendam banjir. Kondisi banjir yang cukup parah membuat beberapa warga mengungsi ke posko-posko, yang salah satunya didirikan oleh ACT.
"Kita berangkatkan bantuan dari IHC, baik armada maupun bantuan berupa natura. Ada sembilan bahan pokok (sembako) yang mudah-mudahan bisa didistribusikan ke titik-titik dapur umum yang sebelumnya sudah kita 'set up'," kata Senior Vice President ACT, N. Imam Akbari.
Selain sembako, masing-masing truk yang membawa logistik seberat enam ton itu, juga berisi pakaian dan kebutuhan dasar lainnya, terutama kebutuhan untuk bayi dan balita.
"Ada pakaian baru, kebutuhan bayi, yang sangat spesifik bukan hanya dari asupan nutrisi, yang terkait dengan pakaian dan popok karena sulit didapat di lokasi bencana. Bayi ini sensitif, ini sesuatu yang kita antisipasi," katanya.
Imam mengatakan ketika 10 truk berisi logistik itu sudah tiba di wilayah terdampak bencana di Provinsi Bengkulu, kemudian akan disebar ke dapur-dapur umum yang sebelumnya sudah didirikan oleh ACT.
Sampai sekarang, kata dia, ada tujuh titik jumlahnya dan akan bertambah seiring dengan bertambahnya kebutuhan para korban bencana.
Selain memberangkatkan 10 truk berisi logistik, pihaknya juga memberangkatkan tiga mobil "rescue", satu unit "humanity food truck", dan satu unit ambulans "pre-hospital" untuk penanganan darurat.
"Jadi selama perjalanan bisa dilakukan pertolongan pertama. Semacam klinik berjalan," kata Imam.
Selain itu, ia juga memberangkatkan genset berkapasitas 80 ribu watt sumbangan dari salah satu perusahaan.
Ia mengatakan genset dibutuhkan karena umumnya wilayan terdampak bencana sering mengalami gangguan pasokan energi listrik.
"Kalau pemberangkatan ini gelombang pertama, selanjutnya sesuai kebutuhan. Karena kita punya cabang di beberapa daerah," katanya.
Sejak Jumat (26/4/2019) malam, hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu terendam banjir. Kondisi banjir yang cukup parah membuat beberapa warga mengungsi ke posko-posko, yang salah satunya didirikan oleh ACT.
Pewarta: M. Fikri Setiawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: