Hari Tari se-Dunia di Pontianak dimeriahkan ratusan penari
29 April 2019 18:38 WIB
Ratusan penari pemuda dan pemudi dari berbagai etnis di Kota Pontianak dan Kalbar, ikut memeriahkan Peringatan Hari Tari se-Dunia yang dipusatkan di Tugu Bundaran Digulis Untan Pontianak, Senin (29/4/2019). (FOTO ANTARA/Jessica Helena Wuysang)
Pontianak (ANTARA) - Ratusan penari pemuda dan pemudi dari berbagai etnis di Kota Pontianak dan daerah lain di Provinsi Kalimantan Barat ikut memeriahkan peringatan Hari Tari seDunia yang dipusatkan di Tugu Bundaran Digulis Untan Pontianak, Senin.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata Kota Pontianak, Harry Ronaldi di Pontianak menyatakan, ada sekitar 600 lebih para pemuda dan pemudi ikut terlibat menari dalam rangka memperingati Hari Tari se-Dunia kali ini.
"Banyak sanggar tari yang kali ini ikut terlibat, yakni dari Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, dan empat marching band. Adapun berbagai tari yang ditampilkan, mulai dari tari tradisional, kontemporer, dan juga ada tari populer," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengundang pecinta seni atau tari dari luar Kalbar, seperti dari maestro tari Indonesia, Y Soemandyo Hadi yang akan menampilkan tari Jawa klasik dengan puncak acaranya sekitar pukul 20.00 WIB.
"Acara tari ini kami gelar mulai pukul 13.00 WIB hingga malam hari, yakni selesai sekitar pukul 22.00 WIB. Selain itu, ada juga acara diskusi atau dialong tentang seni pertunjukan, dan juga akan ada pertunjukan tari kolosal dari etnis Melayu, Dayak dan Madura," ujarnya.
Sementara itu, Anisa Herlina, salah seorang penari Sanggar Patih Gumentar dari Kabupaten Mempawah, yang membawakan tari tiga multietnis di Kalbar, yakni tari dari Melayu, Dayak dan Tionghoa, menyatakan kegembiraannya bisa ikut serta dalam memeriahkan Hari Tari se-Dunia tersebut.
"Tahun ini merupakan yang pertama kali kami mengikuti pergelaran menari di Bundaran Tugu Digulis Untan Pontianak, dalam rangka merayakan Hari Tari se-Dunia," ujarnya.
Ia menambahkan, sekitar satu pekan pihaknya melakukan latihan dalam mempersiapkan untuk ikut serta dalam memperingati Hari Tari se-Dunia itu, dengan melibatkan lima orang penari perempuan.
"Kami berharap acara serupa terus digelar dalam melestarikan seni tari dan mengenalkan kebudayaan Kalbar ke dunia luar," katanya.
Baca juga: Seniman gelar diskusi peringati Hari Tari Sedunia
Baca juga: Guinnes World Records akui Indonesia pecahkan rekor dunia tari poco-poco
Baca juga: Gayagayo kenalkan saman tradisional ke dunia internasional
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Dinas Kepemudaan, Olah Raga dan Pariwisata Kota Pontianak, Harry Ronaldi di Pontianak menyatakan, ada sekitar 600 lebih para pemuda dan pemudi ikut terlibat menari dalam rangka memperingati Hari Tari se-Dunia kali ini.
"Banyak sanggar tari yang kali ini ikut terlibat, yakni dari Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, dan empat marching band. Adapun berbagai tari yang ditampilkan, mulai dari tari tradisional, kontemporer, dan juga ada tari populer," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengundang pecinta seni atau tari dari luar Kalbar, seperti dari maestro tari Indonesia, Y Soemandyo Hadi yang akan menampilkan tari Jawa klasik dengan puncak acaranya sekitar pukul 20.00 WIB.
"Acara tari ini kami gelar mulai pukul 13.00 WIB hingga malam hari, yakni selesai sekitar pukul 22.00 WIB. Selain itu, ada juga acara diskusi atau dialong tentang seni pertunjukan, dan juga akan ada pertunjukan tari kolosal dari etnis Melayu, Dayak dan Madura," ujarnya.
Sementara itu, Anisa Herlina, salah seorang penari Sanggar Patih Gumentar dari Kabupaten Mempawah, yang membawakan tari tiga multietnis di Kalbar, yakni tari dari Melayu, Dayak dan Tionghoa, menyatakan kegembiraannya bisa ikut serta dalam memeriahkan Hari Tari se-Dunia tersebut.
"Tahun ini merupakan yang pertama kali kami mengikuti pergelaran menari di Bundaran Tugu Digulis Untan Pontianak, dalam rangka merayakan Hari Tari se-Dunia," ujarnya.
Ia menambahkan, sekitar satu pekan pihaknya melakukan latihan dalam mempersiapkan untuk ikut serta dalam memperingati Hari Tari se-Dunia itu, dengan melibatkan lima orang penari perempuan.
"Kami berharap acara serupa terus digelar dalam melestarikan seni tari dan mengenalkan kebudayaan Kalbar ke dunia luar," katanya.
Baca juga: Seniman gelar diskusi peringati Hari Tari Sedunia
Baca juga: Guinnes World Records akui Indonesia pecahkan rekor dunia tari poco-poco
Baca juga: Gayagayo kenalkan saman tradisional ke dunia internasional
Pewarta: Andilala
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: