Jakarta (ANTARA) - PT Bakrie Autoparts, anak perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk, mendukung pengembangan kendaraan listrik yang saat ini digaungkan pemerintah dan segera digunakan secara luas di Indonesia dalam waktu dekat.

"Kami yakin kendaraan listrik akan segera digunakan secara luas di Indonesia dalam waktu dekat. Pemerintah bisa berhemat banyak dari berkurangnya subsidi BBM, dan pada akhirnya masyarakat luaslah yang akan mendapat manfaat terbesar," kata Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk, Bobby Gafur Umar dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Hal itu disampaikan saat Uji Coba Bus Listrik Trans Jakarta, yang dipusatkan di halaman Balaikota DKI dan dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang dihadiri oleh operator bus Trans Jakarta dan pihak-pihak terkait lainnya.

Ditemui disela-sela acara uji coba tersebut, Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk, Bobby Gafur Umar sempat berbincang dengan wartawan, mengenai potensi pengembangan industri ini di Indonesia.

Dikatakan, saat ini konsumsi BBM nasional sekitar 1,6 juta barel per-hari, sedangkan kemampuan produksi minyak nasional saat ini baru di kisaran 760 ribu barel per-hari dan sisanya dipenuhi dari impor.

Tentu, ini membebani negara secara signifikan karena besarnya beban subsidi untuk impor migas. Karenanya yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan mulai memanfaatkan kendaraan listrik sebagai alat transportasi umum, jelas akan mengurangi beban tersebut dan dalam jangka panjang akan membawa dampak positif untuk negara.

Melalui PT Transportasi Jakarta, pemerintah DKI memang berencana meluncurkan armada bus listrik yang akan digunakan sebagai salah satu moda transportasi kota, melengkapi armada yang sudah beroperasi saat ini.

“Kami menjadi salah satu mitra dari Trans Jakarta dalam pengembangan armada baru ini,” tambah Bobby.

Perusahaannya telah menjalin kerjasama dengan BYD Auto, pabrikan kendaraan listrik terkemuka asal China. PT Bakrie Autoparts merencanakan untuk mengembangkan industri bus listrik secara bertahap, yang akan dimulai dengan importasi unit utuh (CBU) dari BYD, kemudian secara bertahap akan melakukan pendalaman struktur industri ini di dalam negeri hingga beberapa tahun ke depan.

Untuk tahap awal ini, katanya, perusahaan memang harus impor, tapi dalam proses pengembangannya relatif akan berjalan cepat dan dalam tiga tahun kedepan, kandungan lokal diharapkan dapat mencapai 55 persen.

Langkah ini sejalan dengan visi Pemerintah, dimana kemampuan industri pendukung otomotif di dalam negeri secara bertahap harus terus ditingkatkan. Dukungan pemerintah memang mutlak dibutuhkan.

"Karenanya, kita berharap Perpres untuk kendaraan listrik ini dapat segera terbit. Dengan adanya aturan yang jelas, semua pelaku bisnis di bidang ini pasti akan memacu investasi untuk pengembangan industri mereka," kata Bobby.

Direktur Utama PT Bakrie Autoparts, Dino A Ryandi mengatakan berkomitmen dan siap untuk mengikuti semua prosedur dan aturan yang berlaku untuk menjadi mitra strategis dari PT Transportasi Jakarta.

“Kami mulai memasuki bisnis bus listrik sejak tahun 2018, dan saat ini telah menyiapkan langkah untuk melakukan alih teknologi dan mengembangkan industri bus listrik secara lokal,” kata Dino.

PT Bakrie Autoparts sendiri selama ini telah eksis sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri komponen otomotif. PT Bakrie Autoparts telah menjadi pemasok sejumlah komponen penting untuk produk-produk kendaraan yang dirakit oleh beberapa perusahaan Agen Pemegang Merk di dalam negeri.

Baca juga: Luhut pastikan Perpres kendaraan listrik segera terbit

Baca juga: Jonan: kendaraan listrik kurangi ketergantungan impor minyak