Jakarta (ANTARA) - Guard Houston Rockets James Harden meminta "kesempatan yang adil" dari ofisial pertandingan setelah Houston ditelan Golden State Warriors dengan kekalahan 100-104 dalam Game 1 semifinal Wilayah Barat, Minggu malam waktu setempat atau Senin pagi WIB.

Harden dan Rockets marah oleh beberapa klaim pelanggaran yang dianggap mereka bukan pelanggaran. Menurut Harden dan pelatih Mike D'Antoni, wasit mengaku telah mengeluarkan keputusan yang salah pada paruh pertama.

"Saya berusaha menjadi orang baik karena saya sungguh tidak ingin memberi amal kepada mereka. Saya memilih beramal dengan uang," kata D'Antoni merujuk kemungkinan denda kepada dirinya.

"Maksudnya, respons mereka pada paruh pertama dan mengaku mereka keliru. Itu yang mereka katakan kepada saya. Mereka khilaf empat kali. Itu 12 lemparan foul. Mereka berusaha bekerja sebaik yang mereka bisa," sambung dia dalam laman ESPN.

Harden juga menganggap menjadi objek pelanggaran. "Bung, saya cuma ingin kesempatan yang adil. Hentikan pertandingan jika harus dihentikan," kata Harden yang mencetak 30 poin pada pertandingan itu.

Joe Borgia, salah satu pembesar NBA, kemudian berkata kepada NBA TV bahwa Green tidak melanggar Harden pada lemparan tiga angka terakhirnya karena Green tidak berada di jalur bola Harden.

Baca juga: Durant pimpin Warriors terkam Rockets 104-100