Kuartal I 2019 kinerja Pertamina EP Asset 4 tumbuh positif
29 April 2019 12:59 WIB
Fasilitas produksi migas di Pertamina EP Asset 4 Field Sukowati, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Field Sukowati memberi kontribusi terbesar terhadap produksi Pertamina EP Asset 4 sepanjang kuartal I 2019. (Dokumentasi PT Pertamina EP)
Jakarta (ANTARA) - Pertamina EP Asset 4, unit bisnis PT Pertamina EP, mencatatkan pertumbuhan kinerja positif selama tiga bulan pertama 2019 yang dibuktikan dengan peningkatan produksi minyak dan gas bumi serta kenaikan pendapatan dan laba bersih.
General Manager Pertamina EP (PEP) Asset 4 Agus Amperianto mengatakan sepanjang Januari-Maret 2019 pendapatan usaha PEP Asset 4 mencapai 136 juta dolar AS, naik dibandingkan periode sama 2018 sebesar 106 juta dolar. Sedangkan laba bersih naik dari 33 juta dolar AS pada kuartal I 2018 menjadi 48 juta dolar AS pada kuartal I 2019.
"Target kami dalam RKAP 2019 pendapatan mencapai 593 juta dolar dan laba bersih 165 juta dolar AS dengan asumsi harga minyak 70 dolar AS per barel," ujarnya dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan peningkatan pendapatan laba bersih terutama karena kenaikan produksi minyak dan gas. Sepanjang kuartal I 2019 PEP Asset 4 membukukan produksi minyak sebesar 15.841 barel minyak per hari (BOPD), tumbuh dibandingkan periode sama 2018 yang tercatat 12.660 BOPD. Sedangkan produksi gas tercatat 183,55 juta standar kaki kubik per hari (MSCFD), naik dibandingkan kuartal I 2018 yang tercatat 178,4 MMSCFD.
Lapangan Sukowati di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memberi kontribusi terbesar produksi minyak PEP Asset 4 di kuartal I 2019, yaitu 8.996 BOPD. Sisanya berasal dari Lapangan Cepu di Kabupaten Blora Jawa Tengah sebesar 2.299 BOPD, Poleng di Kabupaten Gresik, Jawa Timur 2.632 BOPD, Donggi-Matindok di Kabupaten Banggai, Jawa Timur sebesar 814 BOPD, dan Papua 1.009 BOPD serta unitisasi Wakamuk 50 persen sebesar 90 BOPD.
"Sedangkan produksi gas berasal dari dari Lapangan Cepu sebesar 68,45 MMCFD, Poleng 2,84 MMSCFD, Donggi-Matindok 98,69 MMSCFD, Papua 0,77 MMSCFD, dan Sukowati 12,80 MMSCFD," ujarnya.
Menurut Agus, peningkatan produksi migas di kuartal I 2019 secara dominan berasal dari keberhasilan reparasi sumur (remedial cementing dan perforasi) serta stimulasi di Lapangan Sukowati. Saat ini, reparasi sumur telah dilakukan pada sumur SKW-14, SKW-27, SKW-19, SKW-20, SKW-21, dan SKW-35.
Untuk sisa tiga kuartal ke depan, Agus menambahkan PEP Asset 4 menyiapkan rencana kerja yang telah disusun sebelumnya, serta kegiatan lainnya untuk memenuhi proyeksi produksi minyak 2019 sebesar 16.919 BOPD dari target 16.900 BOPD (pencapaian 100,1 persen). Sedangkan proyeksi produksi gas tahun 2019 sebesar 174.26 MMSCFD dari target 173 MMSCFD (pencapaian 100,7 persen).
Demi mencapai target produksi sepanjang 2019, PEP Asset 4 menyiapkan sejumlah kegiatan subsurface dan surface untuk mendukung pencapaian target antara lain melanjutkan reparasi sumur dan stimulasi di Lapangan Sukowati.
Pertamina EP Asset 4 memiliki lima field yang terbesar di empat provinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Papua. Pertamina EP Asset 4 adalah pemberi kontribusi terbesar kedua terhadap PT Pertamina EP, baik produksi minyak maupun gas.
General Manager Pertamina EP (PEP) Asset 4 Agus Amperianto mengatakan sepanjang Januari-Maret 2019 pendapatan usaha PEP Asset 4 mencapai 136 juta dolar AS, naik dibandingkan periode sama 2018 sebesar 106 juta dolar. Sedangkan laba bersih naik dari 33 juta dolar AS pada kuartal I 2018 menjadi 48 juta dolar AS pada kuartal I 2019.
"Target kami dalam RKAP 2019 pendapatan mencapai 593 juta dolar dan laba bersih 165 juta dolar AS dengan asumsi harga minyak 70 dolar AS per barel," ujarnya dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan peningkatan pendapatan laba bersih terutama karena kenaikan produksi minyak dan gas. Sepanjang kuartal I 2019 PEP Asset 4 membukukan produksi minyak sebesar 15.841 barel minyak per hari (BOPD), tumbuh dibandingkan periode sama 2018 yang tercatat 12.660 BOPD. Sedangkan produksi gas tercatat 183,55 juta standar kaki kubik per hari (MSCFD), naik dibandingkan kuartal I 2018 yang tercatat 178,4 MMSCFD.
Lapangan Sukowati di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memberi kontribusi terbesar produksi minyak PEP Asset 4 di kuartal I 2019, yaitu 8.996 BOPD. Sisanya berasal dari Lapangan Cepu di Kabupaten Blora Jawa Tengah sebesar 2.299 BOPD, Poleng di Kabupaten Gresik, Jawa Timur 2.632 BOPD, Donggi-Matindok di Kabupaten Banggai, Jawa Timur sebesar 814 BOPD, dan Papua 1.009 BOPD serta unitisasi Wakamuk 50 persen sebesar 90 BOPD.
"Sedangkan produksi gas berasal dari dari Lapangan Cepu sebesar 68,45 MMCFD, Poleng 2,84 MMSCFD, Donggi-Matindok 98,69 MMSCFD, Papua 0,77 MMSCFD, dan Sukowati 12,80 MMSCFD," ujarnya.
Menurut Agus, peningkatan produksi migas di kuartal I 2019 secara dominan berasal dari keberhasilan reparasi sumur (remedial cementing dan perforasi) serta stimulasi di Lapangan Sukowati. Saat ini, reparasi sumur telah dilakukan pada sumur SKW-14, SKW-27, SKW-19, SKW-20, SKW-21, dan SKW-35.
Untuk sisa tiga kuartal ke depan, Agus menambahkan PEP Asset 4 menyiapkan rencana kerja yang telah disusun sebelumnya, serta kegiatan lainnya untuk memenuhi proyeksi produksi minyak 2019 sebesar 16.919 BOPD dari target 16.900 BOPD (pencapaian 100,1 persen). Sedangkan proyeksi produksi gas tahun 2019 sebesar 174.26 MMSCFD dari target 173 MMSCFD (pencapaian 100,7 persen).
Demi mencapai target produksi sepanjang 2019, PEP Asset 4 menyiapkan sejumlah kegiatan subsurface dan surface untuk mendukung pencapaian target antara lain melanjutkan reparasi sumur dan stimulasi di Lapangan Sukowati.
Pertamina EP Asset 4 memiliki lima field yang terbesar di empat provinsi, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Papua. Pertamina EP Asset 4 adalah pemberi kontribusi terbesar kedua terhadap PT Pertamina EP, baik produksi minyak maupun gas.
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: