Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah (Jateng) meluncurkan satu kali guguran lava pijar pada Senin dengan jarak luncur 650 meter.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Jateng, Senin, menyebutkan satu kali guguran lava yang terpantau melalui periode pengamatan mulai pukul 00:00-00:06 WIB itu mengarah ke hulu Kali Gendol.

Selama periode itu, gunung teraktif di Indonesia itu juga mengalami tiga kali gempa guguran dengan amplitudo 5-20 mm selama 58 hingga 64 detik.

Hasil pengamatan visual asap kawah tidak teramati. Angin di gunung itu bertiup lemah ke arah Timur Laut dengan Suhu udara 18-21.4 derajat celcius, kelembaban udara 68-92 persen, dan tekanan udara 568.2-708.3 mmHg.

Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.

Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG.