Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tengah mengkaji upaya-upaya pengendalian banjir di jalan tol Bandara terkait dengan banjir yang terjadi pada Senin (26/11) sekitar pukul 18.00 WIB akibat pasang laut. "Bandara Soekarno Hatta merupakan gerbang internasional sehingga segala sesuatu yang terjadi di kawasan tersebut menjadi sorotan dunia," kata Kepala BPJT, Hisnu Pawenang di Jakarta, Selasa. Hisnu mengatakan banjir yang kerap terjadi di bandara terkait dengan rancangan awal pembangunan jalan tol ketika itu yang memutuskan di bawah padahal kawasan tersebut merupakan daerah banjir. Saat ini tengah dikaji untuk mengendalikan banjir yang jelas kalau ingin di buat di atas (jalan layang) membutuhkan biaya sangat mahal sehingga harus dipertimbangkan dari segi kelayakannya. Upaya untuk meninggikan badan jalan juga bukan solusi yang tepat mengingat kawasan tersebut merupakan daerah rawa sehingga makin lama badan jalan tersebut akan turun lagi, kata Hisnu. Hisnu mengatakan salah satu yang kemungkinan dapat dilaksanakan dengan memperkuat jaringan pompa serta membuat saluran pembuangan. Pengalaman tadi malam PTB Jasa Marga Tbk mendapat bantuan tiga unit pompa dari PDAM. "Sehingga kemungkinan ke depannya kita akan memperbanyak sistem pompa. Setidaknya kalaupun terjadi pasang seperti Senin malam lalu-lintas dari dan menuju bandara tetap dapat terkendali," kata Hisnu. Hisnu mengatakan berdasarkan laporan kondisi lalu-lintas Tol Bandara sejak pukul 12.00 WIB sudah berlangsung normal, bahkan tarif yang pada pukul 19.00 WIB Senin digratiskan, sejak pukul 7.00 WIB mulai diberlakukan kembali. "Kami memutuskan untuk mengratiskan tol bandara saat kejadian Senin malam setelah terjadi kemacetan parah akibat banjir selama lebih dari tiga jam. Selama jalan tol tidak bisa memberikan pelayanan minimal maka pengguna jalan tidak perlu membayar," kata Hisnu. Hisnu mengakui, banjir yang terjadi Senin malam diakibatkan meluapnya rawa di sekitar bandara akibat meluapnya air laut sehingga menjebol tanggul di Muara Karang Jakarta Utara. Akibat banjir Senin malam, PTB Jasa Marga mengerahkan seluruh pompa mulai dari Gerbang Tol Kapuk sampai dengan Gerbang Tol Cengkareng ditambah dengan pompa sebanyak tiga unit dari PDAM. Direktur Operasi PTB Jasa Marga, Sarwono Oetomo mengatakan banjir yang terjadi Senin malam di luar perkiraan karena cuaca justru sedang cerah tetapi dengan peralatan yang sejak pukul 00.00 WIB dini hari sudah dapat dikendalikan. "Pengalaman banjir besar beberapa waktu lalu PTB Jasa Marga Tbk memiliki Satuan Tugas Khusus di Cengkareng yang memiliki sejumlah peralatan termasuk kendaraan derek," ujarnya.(*)