Kemendikbud: Pondasi pendidikan harus kuat
28 April 2019 12:22 WIB
Kepala Badan Bahasa Kemendikbud, Prof Dadang Sunendar,dan Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution membuka jalan sehat yang merupakan rangkaian peringatan Hardiknas di Pekanbaru, Minggu (28/4/2019. (ANTARA/Indriani/aa)
Pekanbaru (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menilai pondasi pendidikan harus kuat karena semua variabel persoalan bangsa dapat diselesaikan melalui pendidikan.
"Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ini kami minta dapat menjadi momentum untuk mengingat bahwa bangsa ini mengedepankan persoalan pendidikan. Semua variabel persoalan bangsa dapat diselesaikan melalui pendidikan," ujar Kepala Badan Bahasa Kemendikbud, Prof Dadang Sunendar, saat membuka rangkaian Hardiknas di Pekanbaru, Riau, Minggu.
Dia menambahkan pondasi pendidikan harus kuat. Untuk itu, dia meminta pemerintah daerah untuk memprioritaskan persoalan pendidikan. Selain itu, berdasarkan amanat undang-undang, pemerintah daerah hendaknya menganggarkan dana sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
"Pemerintah daerah harus memiliki keberpihakan pada dunia pendidikan," tambah Dadang.
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Riau, Drs Mulyatsyah, mengatakan semarak Hardiknas dilangsungkan di 33 provinsi di Indonesia.
"Khusus di Riau akan berakhir pada 5 Mei mendatang. Ada banyak kegiatan mulai dari bazar buku, kuliner, jalan sehat, pemutaran film hingga pentas dongeng. Semuanya diikuti peserta dari tingkat SD hingga SMA," kata Mulyatsyah.
Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, mengatakan pihaknya komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Riau.
"Persoalan pendidikan menentukan masa depan bangsa. Kami sangat prihatin kondisi yang ada di Riau saat ini, yang mana peredaran narkoba di Riau termasuk salah satu yang paling besar," kata Edy.
Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk benar-benar memperhatikan sektor pendidikan ini. Mulai dari rumah hingga sekolah. Guru-guru juga akan ditingkatkan kompetensi dan kesejahteraannya.
"Kami tahu betul bahwa profesi guru itu sangat penting, mulai tahun ini kami akan berikan beasiswa S2 kepada guru-guru di Riau," cetus Edy.
"Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ini kami minta dapat menjadi momentum untuk mengingat bahwa bangsa ini mengedepankan persoalan pendidikan. Semua variabel persoalan bangsa dapat diselesaikan melalui pendidikan," ujar Kepala Badan Bahasa Kemendikbud, Prof Dadang Sunendar, saat membuka rangkaian Hardiknas di Pekanbaru, Riau, Minggu.
Dia menambahkan pondasi pendidikan harus kuat. Untuk itu, dia meminta pemerintah daerah untuk memprioritaskan persoalan pendidikan. Selain itu, berdasarkan amanat undang-undang, pemerintah daerah hendaknya menganggarkan dana sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
"Pemerintah daerah harus memiliki keberpihakan pada dunia pendidikan," tambah Dadang.
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Riau, Drs Mulyatsyah, mengatakan semarak Hardiknas dilangsungkan di 33 provinsi di Indonesia.
"Khusus di Riau akan berakhir pada 5 Mei mendatang. Ada banyak kegiatan mulai dari bazar buku, kuliner, jalan sehat, pemutaran film hingga pentas dongeng. Semuanya diikuti peserta dari tingkat SD hingga SMA," kata Mulyatsyah.
Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, mengatakan pihaknya komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Riau.
"Persoalan pendidikan menentukan masa depan bangsa. Kami sangat prihatin kondisi yang ada di Riau saat ini, yang mana peredaran narkoba di Riau termasuk salah satu yang paling besar," kata Edy.
Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk benar-benar memperhatikan sektor pendidikan ini. Mulai dari rumah hingga sekolah. Guru-guru juga akan ditingkatkan kompetensi dan kesejahteraannya.
"Kami tahu betul bahwa profesi guru itu sangat penting, mulai tahun ini kami akan berikan beasiswa S2 kepada guru-guru di Riau," cetus Edy.
Pewarta: Indriani
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: