Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendorong lebih banyak perempuan untuk terlibat dalam pengelolaan sektor publik karena akan memberikan lebih banyak manfaat dan keuntungan bagi sektor tersebut.

Dalam siaran pers KKP di Jakarta, Sabtu, Menteri Susi menceritakan bahwa banyak keuntungan yang dimiliki perempuan jika dapat mengambil bagian dalam berbagai sektor, baik bisnis, pemerintahan, kesehatan, pendidikan, maupun pekerjaan sosial.

Menurut dia, setidaknya ada tiga hal yang membuat perempuan unggul dalam melakukan berbagai hal, pertama adalah perempuan secara alamiah memliki kepedulian yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria.

"Secara alamiah, perempuan lebih peduli dan kepedulian ini membuat perempuan lebih peka terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya," katanya

Hal kedua adalah perempuan memiliki kewaspadaan yang lebih tinggi sehingga lebih berhati-hati dalam melangkah sehingga menjauhkan mereka dari praktik-praktik yang tidak sesuai dengan norma masyarakat seperti korupsi.

"Perempuan sangat berhati-hati dalam melangkah, dalam melakukan sesuatu, dan dalam situasi-situasi yang membutuhkan bahwa semua itu harus sesuai tatanan aturan. Tipikal perempuan biasanya seperti itu," jelas Susi.

Hal ketiga adalah, lanjutnya, perempuan memiliki peran penting dalam keluarga, karena sebagai ibu yang memiliki peran untuk mendidik anak, serta perempuan bisa menanamkan nilai-nilai moral yang baik untuk membesarkan generasi mendatang yang berkualitas.

Menteri Susi mengungkapkan, berbagai keunggulan yang dimiliki perempuan tersebut turut diperkuat dengan hasil survei yang dikeluarkan oleh Bank Dunia yang dilakukan di 150 negara, yang hasilnya menyatakan bahwa perempuan cenderung lebih amanah dibandingkan dengan pria.

"Survei menunjukkan itu. World Bank saja dalam risetnya di 150 negara itu mendapatkan bahwa perempuan memang cenderung lebih bisa dipercaya daripada laki-laki. Tidak menutup mata bahwa yang terkena kasus korupsi juga ada oknum-oknum perempuan. Tetapi jumlahnya, persentasenya, tetap lebih kecil dibanding yang laki-laki," ujarnya.

Menurut Menteri Susi, hal itu turut tercermin dalam kemampuan manajemen keuangan para keluarga nelayan di berbagai daerah. Berbagi pengalamannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan selama 4,5 tahun terakhir, ia menceritakan bahwa para istri nelayan memiliki kemampuan dalam mengatur anggaran rumah tangga.

Menteri Susi mengatakan, efisiensi manajemen keuangan juga ia terapkan dalam kepemimpinannya di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Hal itu ia lakukan melalui kebijakan "Susinisasi" yaitu penghematan anggaran lewat penyederhanaan nomenklatur anggaran dengan memangkas hal-hal yang dirasa tak terlalu krusial.