Ambon (ANTARA) - Para istri anggota TNI Angkatan Laut yang tergabung dalam Korcab IX Daerah Jalasenastri Armada III mengelar aksi bersih pantai di lokasi Tanjung Bawah Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Sabtu.

Ketua Korcab IX daerah Jalasenatri Armada III, Laura Antongan Simatupang, mengatakan, aksi bersih pantai tersebut digelar untuk mendukung Gerakan Indonesia Bersih (GIB) tahun 2019 yang diluncurkan pemerintah sejak Februari 2019.

"Program Indonesia bersih yang diaplikasikan melalui aksi bersih pantai merupakan gerakan kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, swasta dan berbagai pihak demi mewujudkan Indonesia bebas sampah," katanya.

Aksi bersih pantai tersebut melibatkan ratusan warga baik anggota Jalasenatri, personel Kodim 1504 Ambon, LIPI Ambon, mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti), Karang Taruna Kompleks Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IX Ambon, Komunitas Pecinta Alam Kota Ambon dan masyarakat setempat.

Selain mengangkut sampah di pesisir pantai, berbagai komponen yang terlibat dalam aksi bersih pantai juga ikut mengajak masyarakat setempat untuk tidak membuang sampah di pesisir pantai, khususnya sampah plastik karena berbahaya dan mengancam kelestarian ekosistem di laut.

"Kami juga mengajak warga untuk tidak membuang sampah ke laut terutama plastik. Hal ini harus menjadi gerakan dan kesadaran bersama demi kelangsungan dan kelestarian lingkungan laut sebagai sumber utama kehidupan di masa mendatang," katanya.

Dia menandaskan, aksi bersih pantai tersebut akan dilakukan terus menerus dengan sasaran di beberapa titik lokasi di Kota Ambon, dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat.

Gerakan Indonesia Bersih juga merupakan salah satu bagian dari gerakan revolusi mental yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo sesuai Inpres Nomor 12 tahun 2016.

Gerakan ini mencakup beberapa hal, antara lain peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat lingkungan keluarga, satuan pendidikan, satuan kerja, dan komunitas.

Selain itu, peningkatan sinergi penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang perilaku hidup bersih dan sehat, pengembangan sistem pengelolaan sampah yang holistik dan terintegrasi termasuk kali bersih serta sarana dan prasarana pelayanan publik.

Melalui gerakan ini Pemerintah menargetkan sampah terkelola 100 persen pada 2025, dengan pengurangan 30 persen dan penanganan sampah 70 persen.

Baca juga: Susi: 2030 sampah plastik lebih banyak daripada ikan
Baca juga: Menteri LHK ajak masyarakat jaga kebersihan laut di HPSN
Baca juga: KKP: Sampah plastik laut ancaman keberlanjutan sumber daya ikan