Metropolitan
Korban banjir Rawajati belum terima bantuan pemerintah secara maksimal
27 April 2019 12:30 WIB
Pengungsi banjir Rawajati mengaku sampai saat ini baru menerima bantuan berupa makanan dan karbol, sedangkan air bersih, obat-obatan, tenda, dan selimut belum didapat, Jakarta, Sabtu (17/4/2019). (ANTARA News/Astrid Faidlatul Habibah)
Jakarta (ANTARA) - Warga RW 07 Kelurahan Rawajati Jakarta Selatan yang terdampak banjir setinggi 2,5 meter sejak Kamis malam hingga Sabtu siang dan mengungsi tersebar pada beberapa tempat, belum mendapatkan bantuan dari pemerintah secara maksimal.
"Bantuan makanan sih ada, tapi kalau bantuan yang lain belum ada," kata Ketua RT 02 Saiful Anwar saat ditemui di bawah flyover Rawajati, Jakarta Selatan, Sabtu.
Ketua RW 07 Sari Budi Handayani mengatakan bahwa pihak Kelurahan Rawajati dan Dinas Sosial DKI Jakarta sudah memberi bantuan berupa nasi bungkus serta bahan mentah untuk memasak namun jumlahnya masih kurang.
"Dikasih nasi bungkus cuma 200 bungkus, sedangkan kita ada 1.325 jiwa yang mengungsi. Tidak mencukupi. Akhirnya kita mengolah bahan mentah seadanya," Sari menjelaskan.
Menurut Sari, korban banjir mengalami kendala ketika mengelola bantuan bahan mentah tersebut karena hingga saat ini bantuan air bersih dan listrik belum ada.
"Sudah sering menghubungi pihak terkait dalam hal air bersih tapi sampai saat ini belum datang bantuannya,” ujarnya.
Belum adanya bantuan berupa air bersih serta genset sementara untuk menyalakan listrik juga membuat pengungsi tidak bisa membersihkan rumah dari lumpur setinggi pinggang orang dewasa meskipun sudah ada sumbangan karbol 20 liter per RT.
"Air sudah surut, tinggal lumpur sepinggang. Tidak bisa apa-apa karena belum ada air bersih dan penyedot lumpur," kata Yaya, warga Rawajati yang mengungsi di bawah flyover.
Selain air bersih dan genset, para pengungsi juga mengaku membutuhkan bantuan berupa obat-obatan, tenda, dan selimut karena saat ini mereka masih mengungsi di tempat seadanya seperti di bawah flyover Rawajati, Puskesmas Kelurahan Rawajati, dan Komplek BPK.
Lebih lanjut, Kapolsek Pancoran Kompol Endang Wahyu Kinasih juga mengatakan bantuan masih berupa makanan.
"Semalam saya beserta jajaran Polsek Pancoran mengantarkan makanan dan pada saat nasi bungkusnya langsung dimakan habis. Mereka terlihat sangat kelaparan," katanya saat ditemui di Puskesmas Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan.
Ia melanjutkan, keadaan pengungsi sampai saat ini masih terkontrol hanya saja mereka membutuhkan stok makanan siap saji yang lebih banyak serta obat-obatan.
"Bantuan makanan sih ada, tapi kalau bantuan yang lain belum ada," kata Ketua RT 02 Saiful Anwar saat ditemui di bawah flyover Rawajati, Jakarta Selatan, Sabtu.
Ketua RW 07 Sari Budi Handayani mengatakan bahwa pihak Kelurahan Rawajati dan Dinas Sosial DKI Jakarta sudah memberi bantuan berupa nasi bungkus serta bahan mentah untuk memasak namun jumlahnya masih kurang.
"Dikasih nasi bungkus cuma 200 bungkus, sedangkan kita ada 1.325 jiwa yang mengungsi. Tidak mencukupi. Akhirnya kita mengolah bahan mentah seadanya," Sari menjelaskan.
Menurut Sari, korban banjir mengalami kendala ketika mengelola bantuan bahan mentah tersebut karena hingga saat ini bantuan air bersih dan listrik belum ada.
"Sudah sering menghubungi pihak terkait dalam hal air bersih tapi sampai saat ini belum datang bantuannya,” ujarnya.
Belum adanya bantuan berupa air bersih serta genset sementara untuk menyalakan listrik juga membuat pengungsi tidak bisa membersihkan rumah dari lumpur setinggi pinggang orang dewasa meskipun sudah ada sumbangan karbol 20 liter per RT.
"Air sudah surut, tinggal lumpur sepinggang. Tidak bisa apa-apa karena belum ada air bersih dan penyedot lumpur," kata Yaya, warga Rawajati yang mengungsi di bawah flyover.
Selain air bersih dan genset, para pengungsi juga mengaku membutuhkan bantuan berupa obat-obatan, tenda, dan selimut karena saat ini mereka masih mengungsi di tempat seadanya seperti di bawah flyover Rawajati, Puskesmas Kelurahan Rawajati, dan Komplek BPK.
Lebih lanjut, Kapolsek Pancoran Kompol Endang Wahyu Kinasih juga mengatakan bantuan masih berupa makanan.
"Semalam saya beserta jajaran Polsek Pancoran mengantarkan makanan dan pada saat nasi bungkusnya langsung dimakan habis. Mereka terlihat sangat kelaparan," katanya saat ditemui di Puskesmas Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan.
Ia melanjutkan, keadaan pengungsi sampai saat ini masih terkontrol hanya saja mereka membutuhkan stok makanan siap saji yang lebih banyak serta obat-obatan.
Pewarta: Astrid F Habibah, Taufik Ridwan
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Tags: