New York (ANTARA) - Kurs dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena para pedagang mencerna data produk domestik bruto (PDB) dari Amerika Serikat yang diawasi secara ketat.
Ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan 3,2 persen di kuartal pertama 2019, lebih cepat dari yang diperkirakan, data yang dirilis Jumat (26/4/2019) oleh Departemen Perdagangan menunjukkan.
Peningkatan kecepatan sebagian besar didorong oleh ekspor yang kuat dan investasi persediaan swasta, menurut laporan departemen.
Namun para ekonom khawatir bahwa kurangnya momentum di dalam negeri akan menyeret turun pertumbuhan di waktu mendatang.
Para investor juga memperhatikan komponen angka inflasi, yang tidak begitu optimis, para ahli mencatat.
Laporan PDB triwulanan menunjukkan bahwa indeks harga untuk pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) meningkat pada tingkat 0,6 persen di kuartal pertama, dibandingkan dengan 1,5 persen pada kuartal sebelumnya.
Harga inti yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang fluktuatif, naik pada tingkat 1,3 persen. Sebagai ukuran inflasi keseluruhan, indeks harga PCE adalah referensi penting bagi para pejabat di Federal Reserve (Fed) ketika membuat keputusan kebijakan.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,21 persen menjadi 98,0011 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1154 dolar AS dari 1,1128 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2925 dolar AS dari 1,2893 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7039 dolar AS dari 0,7010 dolar AS.
Dolar AS membeli 111,61 yen Jepang, sama dengan 111,61 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0191 franc Swiss dari 1,0210 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3461 dolar Kanada dari 1,3487 dolar Kanada. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Bursa saham Spanyol menguat, Indeks IBEX 35 ditutup naik 0,05 persen
Baca juga: Bursa saham Inggris merosot, Indeks FTSE 100 ditutup turun 0,08 persen
Baca juga: Bursa saham Jerman menguat, Indeks DAX 30 ditutup naik 32,58 poin
Dolar justru melemah di tengah pertumbuhan ekonomi AS 3,2 persen
27 April 2019 06:34 WIB
Illustrasi: Mata uang Amerika Serikat, dolar (REUTERS/Thomas White)
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: