BUMN bantu tingkatkan pendapatan petani melalui kewirausahaan
26 April 2019 23:24 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) dan Direktur Utama BTN Maryono (kanan) saat mengunjngi RMU di Desa Taringgulandeuh, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (26/4/2019). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Purwakarta, Jawa Barat (ANTARA) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara berupaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya pendapatan petani melalui pembangunan fasilitas pertanian dan pengembangan kewirausahaan di Purwakarta, Jawa Barat.
Kementerian BUMN bersama Bank BTN turut membangun unit penggilingan padi (rice milling unit/RMU), mengembangkan pertanian organik terintegrasi dan memberikan kredit usaha rakyat (KUR) bagi para petani. Purwakarta menjadi satu dari sembilan titik proyek percontohan untuk dilakukan di wilayah lainnya.
"Pendapatan dari RMU ini keuntungannya dibagi ke anggota Gapoktan sebesar 80 persen, sisanya 20 persen untuk operasionalnya. BTN menjadi pembina untuk nantinya penjualan beras dilakukan di BUMN Desa atau Bumdes," kata Menteri BUMN Rini Soemarno saat mengunjngi RMU di Desa Taringgulandeuh, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat.
RMU Desa Taringgulandeuh merupakan salah satu dari 3 RMU di Purwakarta yang dibangun oleh PT Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai upaya perseroan dalam rangka mendukung program kewirausahaan pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan usaha desa.
Pembangunan RMU ini merupakan bantuan Kementerian Pertanian yang diinisiasi atas kerja sama antar-pemangku kepentingan yang dikoordinir pelaksanaannya oleh Bank BTN melalui Mitra BUMDes Bersama Waponsa.
BTN berfokus mengembangkan kewirausahaan pertanian di 3 Kecamatan yakni Pasawahan, Pondok Salam, dan Wanayasa. Terdapat 145 kelompok tani dengan anggota mencapai 10.812 petani di 3 kecamatan tersebut.
Dengan program kewirausahaan pertanian ini, pendapatan kelompok tani di Desa Taringgulandeuh diharapkan meningkat, di mana masyarakat bisa menjual gabah dengan harga gabah Rp4.700 kg dari sebelumnya dengan harga Rp4.000 per kg.
Kenaikan harga jual gabah didorong oleh penggunaan mesin pengeringan padi yang optimal. Beras yang dihasilkan selanjutnya dijual di kisaran Rp11.000 dengan "offtaker" dari BUMDes Bersama.
"Jadi, jangan jual gabah lagi. Kalau hanya jual gabah, pendapatan minim, tetapi kalau dari penjualan beras, bisa meningkat. Jangan jual ke tengkulak, jangan diijon, jualnya ke BUMDes ya," kata Rini kepada warga Purwakarta.
Direktur Utama BTN Maryono yang turut hadir mendampingi Menteri BUMN mengatakan RMU di Kecamatan Kiarapedes tercatat memiliki kapasitas sebesar 1,5 ton per jam. RMU yang mulai beroperasi pada November 2018 tersebut telah menerima gabah dari Purwakarta dan sekitarnya. RMU ini pun mencatatkan hasil produksi sebesar 6-6,5 ton per hari.
"Kami selaku pembina dan ikut mendirikan BUMDes bekerja sama dengan Mitra BUMDes Bersama Waponsa. Kami juga memberikan fasilitas KUR untuk petani," tutur Maryono.
Sebagai bagian dari program kewirausahaan Petani, Bank BTN juga mendukung pembiayan bagi petani Purwakarta melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang terintegrasi dengan Kartu Tani.
Hingga saat ini tercatat sebanyak 2.393 kartu tani telah disalurkan dengan total penyaluran KUR tercatat sudah mencapai Rp1,6 miliar yang disalurkan ke petani di Purwakarta.
Kementerian BUMN bersama Bank BTN turut membangun unit penggilingan padi (rice milling unit/RMU), mengembangkan pertanian organik terintegrasi dan memberikan kredit usaha rakyat (KUR) bagi para petani. Purwakarta menjadi satu dari sembilan titik proyek percontohan untuk dilakukan di wilayah lainnya.
"Pendapatan dari RMU ini keuntungannya dibagi ke anggota Gapoktan sebesar 80 persen, sisanya 20 persen untuk operasionalnya. BTN menjadi pembina untuk nantinya penjualan beras dilakukan di BUMN Desa atau Bumdes," kata Menteri BUMN Rini Soemarno saat mengunjngi RMU di Desa Taringgulandeuh, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat.
RMU Desa Taringgulandeuh merupakan salah satu dari 3 RMU di Purwakarta yang dibangun oleh PT Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai upaya perseroan dalam rangka mendukung program kewirausahaan pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan usaha desa.
Pembangunan RMU ini merupakan bantuan Kementerian Pertanian yang diinisiasi atas kerja sama antar-pemangku kepentingan yang dikoordinir pelaksanaannya oleh Bank BTN melalui Mitra BUMDes Bersama Waponsa.
BTN berfokus mengembangkan kewirausahaan pertanian di 3 Kecamatan yakni Pasawahan, Pondok Salam, dan Wanayasa. Terdapat 145 kelompok tani dengan anggota mencapai 10.812 petani di 3 kecamatan tersebut.
Dengan program kewirausahaan pertanian ini, pendapatan kelompok tani di Desa Taringgulandeuh diharapkan meningkat, di mana masyarakat bisa menjual gabah dengan harga gabah Rp4.700 kg dari sebelumnya dengan harga Rp4.000 per kg.
Kenaikan harga jual gabah didorong oleh penggunaan mesin pengeringan padi yang optimal. Beras yang dihasilkan selanjutnya dijual di kisaran Rp11.000 dengan "offtaker" dari BUMDes Bersama.
"Jadi, jangan jual gabah lagi. Kalau hanya jual gabah, pendapatan minim, tetapi kalau dari penjualan beras, bisa meningkat. Jangan jual ke tengkulak, jangan diijon, jualnya ke BUMDes ya," kata Rini kepada warga Purwakarta.
Direktur Utama BTN Maryono yang turut hadir mendampingi Menteri BUMN mengatakan RMU di Kecamatan Kiarapedes tercatat memiliki kapasitas sebesar 1,5 ton per jam. RMU yang mulai beroperasi pada November 2018 tersebut telah menerima gabah dari Purwakarta dan sekitarnya. RMU ini pun mencatatkan hasil produksi sebesar 6-6,5 ton per hari.
"Kami selaku pembina dan ikut mendirikan BUMDes bekerja sama dengan Mitra BUMDes Bersama Waponsa. Kami juga memberikan fasilitas KUR untuk petani," tutur Maryono.
Sebagai bagian dari program kewirausahaan Petani, Bank BTN juga mendukung pembiayan bagi petani Purwakarta melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang terintegrasi dengan Kartu Tani.
Hingga saat ini tercatat sebanyak 2.393 kartu tani telah disalurkan dengan total penyaluran KUR tercatat sudah mencapai Rp1,6 miliar yang disalurkan ke petani di Purwakarta.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: