Jakarta (ANTARA) - Polri meningkatkan pengamanan objek-objek vital yang ada di DKI Jakarta menjelang penetapan hasil Pemilu 2019, kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

"Selesai pemungutan suara, dan ketika sudah dilakukan proses penghitungan C1 di tiap-tiap KPU, maka tingkat kerawanan semua akan bertumpu di Jakarta," tutur Dedi Prasetyo di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, tingkat kerawanan di daerah sudah berkurang seiring rangkaian kegiatan tahapan pemilu.

Sedangkan setelah penetapan hasil pemilu, pengamanan di DKI Jakarta masih ketat karena terdapat beberapa rangkaian kegiatan terkait sengketa hasil pemilu.

Kemudian pada Oktober 2019 terdapat pelantikan anggota legislatif dan presiden-wakil presiden yang juga bertempat di Jakarta sehingga memerlukan atensi pengamanan.

Potensi bentuk-bentuk kerawanan yang diantisipasi di antaranya bentrok antarpendukung dengan potensi lebih luas.

"Semua sudah kami perhitungkan dengan massa dan langkah-langkah mitigasi untuk itu semua sudah kami persiapkan dengan matang, khususnya Polda Metro Jaya," ucap dia.

Sementara itu, hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Serentak 2019 yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI hingga hari Jumat petang sudah mencakup sebanyak 291.637 TPS dari total 813.350 atau 35,85 persen.

Rekapitulasi suara yang masih terus berjalan itu, berdasarkan penghitungan formulir C1 yang masuk TPS yang ada di seluruh Indonesia dan luar negeri.

Rekapitulasi suara Pemilu 2019 dilaksanakan sejak 18 April 2019 dan ditargetkan rekapitulasi penghitungan suara pemilu selesai pada 22 Mei 2019.