Jenewa (ANTARA) - Sedikitnya 21 warga Venezuela hilang setelah kapal yang mereka tumpangi tenggelam dalam perjalanan menuju negara kepulauan Karibia, Trinidad dan Tobago, kata badan pengungsi PBB pada Jumat, mengutip informasi dari penjaga pantai negara tersebut.
Kapal Jhonnaly Josea sedang membawa sedikitnya 25 penumpang asal Kota Guiria di Venezuela ketika terbalik pada Rabu dini hari, ungkap juru bicara UNHCR, Babar Baloch saat konferensi pers PBB di Jenewa.
"Insiden tragis ini menyoroti risiko ekstrem perjalanan laut dan penyeberangan ilegal lainnya yang dilakukan oleh para pengungsi dan migran. Ini juga menggarisbawahi keputusasaan mereka yang terpaksa meninggalkan rumah dan menghadapi kesulitan yang luar biasa dalam perjalanannya," kata dia.
UNHCR melaporkan bahwa lebih dari tiga juta warga Venezuela telah menyelamatkan diri dari negara Amerika Selatan tersebut sejak 2014 akibat merebaknya krisis pangan dan obat-obatan serta memburuknya hukum dan ketertiban.
Empat dari 25 penumpang berhasil diselamatkan oleh penjaga pantai Trinidad dan Tobago dalam upaya pencarian dan penyelamatan bersama yang dilakukan oleh rekan-rekan Venezuela. Mereka kemudian dibawa pulang kembali ke Venezuela, kata Baloch.
Trinidad dan Tobago berada di sekitar 70 km dari lepas pantai utara Venezuela.
Baca juga: Pawai warga Venezuela tuntut aliran listrik, air dan Maduro mundur
Sumber: Reuters
UNHCR: 21 warga Venezuela hilang dalam insiden kapal terbalik Karibia
26 April 2019 19:25 WIB
Warga mengumpulkan air di Karakas, Venezuela, Minggu (31/3/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Ivan Alvarado/djo
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: