Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange memperpanjang kenaikannya untuk hari kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dipicu oleh penurunan di pasar ekuitas Amerika Serikat.
Emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni, naik 0,30 dolar AS atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 1.279,70 dolar AS per ounce.
Pada tengah hari waktu setempat, indeks acuan Wall Street Dow Jones Industrial Average jatuh 117,66 poin atau 0,44 persen, menjadi 26.479,39 poin.
Ketika pasar ekuitas turun maka emas berjangka biasanya naik, karena investor mencari aset-aset safe haven, seperti emas.
Sementara itu, kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi dunia menambah dukungan terhadap emas.
Laporan dari Jerman, mesin pertumbuhan Eropa, telah mengindikasikan suasana suram di antara perusahaan-perusahaan industri, pengecer, dan penyedia jasa-jasa Jerman pada April.
Menurut Lembaga Riset Ekonomi Jerman (Ifo), indeks iklim bisnis Ifo turun dari 99,7 poin yang direvisi pada Maret menjadi 99,2 poin pada April, menunjukkan bahwa "sedikit optimisme" pada bulan sebelumnya telah hilang.
Namun, dolar AS yang lebih kuat membatasi kenaikan emas lebih lanjut. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,11 persen menjadi 98,16 pada pukul 17.32 GMT.
Jika dolar AS menguat, daya tarik terhadap emas akan dibatasi karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 3,7 sen AS atau 0,25 persen, menjadi berakhir di 14,879 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 1,1 dolar AS atau 0,12 persen, menjadi ditutup pada 889,70 dolar AS per ounce. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Bursa Spanyol menguat, Indeks IBEX 35 ditutup naik 44,80 poin
Baca juga: Bursa saham Inggris melemah, Indeks FTSE 100 ditutup turun 37,62 poin
Harga emas berjangka naik lagi karena pasar ekuitas AS mundur
26 April 2019 05:34 WIB
Harga emas naik. (ANTARA News/Ridwan Triatmodjo)
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: