Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kembali menekankan bahwa isu keselamatan perlu mendapat perhatian lebih dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran 2019.
“Kami berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan pengelola jalan tol agar mengindentifikasi jalur-jalur rawan dan berbahaya agar dibuat rambu dan rencana teknis untuk penurunan kecepatan dalam berkendara,“ kata Menhub di Jakarta, Kamis.
Menhub menambahkan Kemenhub sangat memperhatikan aspek keselamatan para pemudik pengguna sepeda motor karena penggunaan sepeda motor sebagai angkutan mudik dinilai menjadi salah satu penyebab kecelakaan yang banyak terjadi saat angkutan Lebaran.
“Mudik dengan sepeda motor dengan kecepatan 60 kilometer per jam itu melelahkan. Oleh karenanya, kami mengimbau intensif agar para pemudik pesepeda motor mengikuti program mudik gratis yang dikombinasikan dengan bus, kereta api, dan angkutan laut, “ kata Menhub.
Ia juga mengimbau perusahaan-perusahaan BUMN dan swasta untuk membuat program mudik gratis sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk menambah jumlah kuota bagi para pemudik sepeda motor.
Lebih lanjut, Menhub Budi Karya menyampaikan untuk moda darat diperkirakan kepadatan di jalan tol relatif bisa dihadapi.
“Tol Jakarta-Cikampek masih belum selesai dan masih menggunakan fasilitas yang ada namun dengan manajemen seperti tahun lalu sepertinya masih bisa berjalan baik,” katanya.
Selain itu, Ia menambahkan keputusan untuk memundurkan Gerbang Cikarut diharapkan memperlancar arus kendaraan.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan detail jalur mudik antara lain Garut, Jawa Timur, dan beberapa wilayah Sumatera.
Menhub kembali tekankan isu keselamatan Lebaran 2019
25 April 2019 20:16 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: