Info haji
Calon haji diimbau Kemenkes mulai latihan fisik tiga kali sepekan
25 April 2019 18:42 WIB
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr dr Eka Jusup Singka M.Sc. ketika memberikan materi Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440 H / 2019 M di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (25/4/2019) (ANTARA/Hanni Sofia)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan mengimbau calon haji sudah mulai melakukan latihan fisik atau olahraga secara rutin minimal tiga kali dalam sepekan menjelang keberangkatan ke Tanah Suci di Arab Saudi.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr dr Eka Jusup Singka, M.Sc. ketika memberikan materi Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440 H / 2019 M di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis, mengatakan dua bulan sebelum keberangkatan saat ini calon haji diharapkan mulai membiasakan diri berolahraga atau melatih aktivitas fisiknya.
“Untuk jamaah calon haji supaya periksa kesehatannya dengan baik, ikuti pembinaan, latihan olahraga dan sering jalan,” katanya.
Hal itu, katanya, penting karena ibadah haji merupakan ibadah fisik, terlebih cuaca tahun 2019 diperkirakan cukup panas seperti tahun sebelumnya.
Ia pun mengimbau agar jamaah nantinya menggunakan payung dan memanfaatkan semprotan air saat berada di Tanah Suci.
Pihaknya berharap dalam dua bulan ini calon haji bisa mempersiapkan diri dengan baik.
“Mulai sekarang jamaah calon haji sudah bisa banyak melakukan kegiatan olahraga, senam bersama, pemeriksaan, sudah jalan. Sepekan paling minimal 3 kali sekarang, harus jalan, 30 menit jalan, pagi atau sore, jalan biasa,” katanya.
Sedangkan makanan pun, kata dia, harus diperhatikan dengan mengasup makanan sesuai kondisi tubuhnya dan mengandung gizi atau nutrisi seimbang yang diperlukan tubuh.
“Konsumsi makanan tergantung penyakitnya. Kalau dia hiperkolesterol ya... jangan banyak-banyak makan daging dan sebagainya. Sering-sering minum, dua liter sehari minimal,” katanya.
Calon haji, kata dia, juga tidak perlu mengkhawatirkan isu terkait adanya wabah penyakit di Tanah Suci namun yang terpenting tetap patuh menjalani persyaratan vaksin yakni meningitis dan jika diperlukan vaksin tambahan seperti influenza dan lain-lain.
“Penyakit-penyakit yang diwaspadai ya itu tadi, penyakit-penyakit kalau jamaah hajinya tidak hidup sehat, tidak cuci tangan sebelum makan, kemudian ke masjid tidak sarapan, itu menyebabkan kondisinya jadi drop. Insya Allah kalau semua pihak memberikan penyuluhan yang baik kepada jamaah, saya yakin mereka semakin hari semakin pintar dan semakin tahu menjaga dirinya,” katanya.
Pihaknya sendiri telah melakukan persiapan menjelang pelaksanaan ibadah haji dalam tiga hal yakni pemeriksaan jamaah haji, persiapan petugas, dan sarana prasarana.
“Untuk jamaah haji kita lakukan pemeriksaan dan pembinaan kepada petugas, itu petugas-petugas yang Shar’i (sigap handal amanah responsif, inovatif). Yang luar biasa. Yang ketiga sarana kita akan membuka KKHI Madinah yang baru insya Alloh daya tampungnya lebih bagus,” demikian Eka Jusup Singka.
Baca juga: Kemenkes bangun klinik kesehatan haji Indonesia Madinah
Baca juga: Kemenkes imbau jamaah haji hindari "selfie" dengan unta
Baca juga: Kemenkes siapkan alat pelindung panas bagi jamaah haji
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr dr Eka Jusup Singka, M.Sc. ketika memberikan materi Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440 H / 2019 M di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis, mengatakan dua bulan sebelum keberangkatan saat ini calon haji diharapkan mulai membiasakan diri berolahraga atau melatih aktivitas fisiknya.
“Untuk jamaah calon haji supaya periksa kesehatannya dengan baik, ikuti pembinaan, latihan olahraga dan sering jalan,” katanya.
Hal itu, katanya, penting karena ibadah haji merupakan ibadah fisik, terlebih cuaca tahun 2019 diperkirakan cukup panas seperti tahun sebelumnya.
Ia pun mengimbau agar jamaah nantinya menggunakan payung dan memanfaatkan semprotan air saat berada di Tanah Suci.
Pihaknya berharap dalam dua bulan ini calon haji bisa mempersiapkan diri dengan baik.
“Mulai sekarang jamaah calon haji sudah bisa banyak melakukan kegiatan olahraga, senam bersama, pemeriksaan, sudah jalan. Sepekan paling minimal 3 kali sekarang, harus jalan, 30 menit jalan, pagi atau sore, jalan biasa,” katanya.
Sedangkan makanan pun, kata dia, harus diperhatikan dengan mengasup makanan sesuai kondisi tubuhnya dan mengandung gizi atau nutrisi seimbang yang diperlukan tubuh.
“Konsumsi makanan tergantung penyakitnya. Kalau dia hiperkolesterol ya... jangan banyak-banyak makan daging dan sebagainya. Sering-sering minum, dua liter sehari minimal,” katanya.
Calon haji, kata dia, juga tidak perlu mengkhawatirkan isu terkait adanya wabah penyakit di Tanah Suci namun yang terpenting tetap patuh menjalani persyaratan vaksin yakni meningitis dan jika diperlukan vaksin tambahan seperti influenza dan lain-lain.
“Penyakit-penyakit yang diwaspadai ya itu tadi, penyakit-penyakit kalau jamaah hajinya tidak hidup sehat, tidak cuci tangan sebelum makan, kemudian ke masjid tidak sarapan, itu menyebabkan kondisinya jadi drop. Insya Allah kalau semua pihak memberikan penyuluhan yang baik kepada jamaah, saya yakin mereka semakin hari semakin pintar dan semakin tahu menjaga dirinya,” katanya.
Pihaknya sendiri telah melakukan persiapan menjelang pelaksanaan ibadah haji dalam tiga hal yakni pemeriksaan jamaah haji, persiapan petugas, dan sarana prasarana.
“Untuk jamaah haji kita lakukan pemeriksaan dan pembinaan kepada petugas, itu petugas-petugas yang Shar’i (sigap handal amanah responsif, inovatif). Yang luar biasa. Yang ketiga sarana kita akan membuka KKHI Madinah yang baru insya Alloh daya tampungnya lebih bagus,” demikian Eka Jusup Singka.
Baca juga: Kemenkes bangun klinik kesehatan haji Indonesia Madinah
Baca juga: Kemenkes imbau jamaah haji hindari "selfie" dengan unta
Baca juga: Kemenkes siapkan alat pelindung panas bagi jamaah haji
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: