MenPAN-RB: jangan ada arsip hilang meski secuil
25 April 2019 12:33 WIB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi MenPAN-RB), Syafruddin memberikan keterangan pers usai membuka rapat koordinasi kearsipan di Makassar, Kamis (25/4/2019). ANTARA FOTO/Abd Kadir.
Makassar (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi MenPAN-RB), Syafruddin menekankan pentingnya menjaga arsip sejarah negara agar tidak hilang meskipun hanya secuil.
Menpan RB Syafruddin di Makassar, Kamis, mengatakan hal itu usai membuka kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Kearsipan 2019 di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
"Arsip ini tidak bisa dipisahkan dengan perjalanan sejarah dari bangsa Indonesia. Oleh karenanya, tidak boleh lagi ada secuil arsip yang hilang atau ternafikan," ujarnya.
Ia menjelaskan, sebuah negara atau bangsa bisa dikenal dan dihargai karena dokumen-dokumen penting yang negara itu miliki.
"Jadi negara manapun jika kearsipan baik, ditata sedemikian rupa sehingga bisa membuat catatan sejarah yang besar seperti halnya di sejumlah negara besar di dunia," ujarnya.
Ia mengatakan, perkembangan jaman yang semakin modern dan canggih seperti saat ini, tentu kearsipan harus menyesuaikan. Artinya pemerintah sudah seharusnya mempersiapkan tata kelola yang baik.
Pengelolaan arsip yang terintegrasi, menurut dia, merupakan sesuatu yang penting khususnya dalam penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE).
"Saya kira hal itu juga sudah dilakukan dan hasilnya menggembirakan. Kita pernah memiliki sejarah besar seperti di jaman Sriwijaya dan Majapahit sehingga jangan lagi ada arsip yang hilang," sebut dia.
Menpan RB Syafruddin di Makassar, Kamis, mengatakan hal itu usai membuka kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Kearsipan 2019 di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
"Arsip ini tidak bisa dipisahkan dengan perjalanan sejarah dari bangsa Indonesia. Oleh karenanya, tidak boleh lagi ada secuil arsip yang hilang atau ternafikan," ujarnya.
Ia menjelaskan, sebuah negara atau bangsa bisa dikenal dan dihargai karena dokumen-dokumen penting yang negara itu miliki.
"Jadi negara manapun jika kearsipan baik, ditata sedemikian rupa sehingga bisa membuat catatan sejarah yang besar seperti halnya di sejumlah negara besar di dunia," ujarnya.
Ia mengatakan, perkembangan jaman yang semakin modern dan canggih seperti saat ini, tentu kearsipan harus menyesuaikan. Artinya pemerintah sudah seharusnya mempersiapkan tata kelola yang baik.
Pengelolaan arsip yang terintegrasi, menurut dia, merupakan sesuatu yang penting khususnya dalam penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE).
"Saya kira hal itu juga sudah dilakukan dan hasilnya menggembirakan. Kita pernah memiliki sejarah besar seperti di jaman Sriwijaya dan Majapahit sehingga jangan lagi ada arsip yang hilang," sebut dia.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: