Salah satu warga RT13, Kalsum (68) di Jakarta, Kamis, mengatakan lumpur harus segera dibersihkan agar genangan tidak menjadi tempat bersarang nyamuk Aedes Aegypty yang menyebabkan penyakit demam berdarah.
"Lumpur diserok lagi ke kali biar tidak sakit DBD, sama gatal-gatal," kata Kalsum.
Ia menjelaskan sebagian besar warga RT 13 tidak pernah menunggu kedatangan "pasukan oranye" atau anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Kampung Melayu untuk membersihkan genangan usai banjir.
"Kami di sini sudah punya inisiatif buat langsung bersihin sampah dan genangan. Soalnya kalau nunggu pasukan oranye lama, kasihan anak-anak kalau kena lumpur kena gatal-gatal," Kulsum menuturkan.
Senada dengan Kulsum, Saeful (58), warga lainnya menuturkan waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan lumpur sekitar satu hingga dua hari.
"Bersihin lumpur bisa seharian, kalau orangnya sedikit ya sampai dua hari," ujar Saeful.
Sementara itu, warga lainnya, Syuaib (79) menjelaskan air bercampur lumpur telah merendam pemukiman warga sejak Rabu pagi dan Kamis pagi.
Banjir terjadi karena curah hujan di Bogor meningkat sehingga air Sungai Ciliwung meluap. Banjir tidak hanya menyebabkan pemukiman warga tergenang air dan lumpur, tetapi juga merusak jembatan kayu yang menghubungkan pemukiman di bantaran kali ke lokasi lebih tinggi di Kompleks Duri Permai.
Namun setelah air mulai surut, Syuaib dibantu warga RT 13 memperbaiki jembatan tersebut.
Video: