Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Jusman Syafi`i Djamal mengatakan harus ada tindakan internal di perusahaan penerbangan Batavia Air terhadap semua kelalaian yang mengganggu keselamatan dan keamanan penerbangan. "Seperti adanya teguran internal terhadap tim perawatan pesawat terbangnya," katanya, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, saat ditanya tentang bagian penutup (cover) sayap sebelah kiri pesawat Batavia Air yang terlepas dan jatuh ke pemukiman pada 21 November. Usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima delegasi Komisi Eropa, menteri menyatakan pemerintah selaku regulator berupaya meningkatkan pengawasan serta terus meminta maskapai penerbangan Indonesia meningkatkan kemampuan untuk mengawasi prosedur keselamatan dan keamanan penerbangan. Ditanya tentang tindakan pemerintah terhadap Batavia Air, ia menjelaskan hingga saat ini belum ada, namun Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melihat apa yang menyebabkan hal itu terjadi. "Saya menduga, mungkin di sana pada waktu pengecekan, itu pakai `skrup` (mur). Jadi mungkin `skrup`-nya tidak dipasang atau bagaimana. Itu adalah kelalaian," katanya. Terhadap kelalaian semacam itu, katanya, maskapai penerbangan pasti secara internal mempunyai prosedur, dan kemampuan untuk menguranginya. Manajer Humas Batavia Air, Anton Situmeang, membenarkan insiden yang terjadi pada Rabu (21/11) pukul 17.00 WIB tersebut. Ketika itu pesawat rute Jakarta-Pontianak dengan registrasi PK-YTP baru terbang dari Bandara Soekarno-Hatta. Sesaat setelah tinggal landas dan sekitar 15 menit di udara, bagian penutup (cover) sayap sebelah kiri pesar buatan 1996 itu terlepas dan jatuh ke pemukiman. "Cover yang mengelupas ini adalah area di bagian sayap tepat di depan pintu darurat. Bagian yang bisa diinjak penumpang itulah yang terkelupas," katanya. Namun, Anton tak bisa memastikan seberapa besar luas dari bagian yang mengelupas itu. "Pilot kemudian memutuskan kembali ke bandara (return to base/RTB) asal dan ini sudah sesuai prosedur," kata Anton. Ia mengatakan dalam peristiwa itu tidak ada korban dari 138 penumpang yang diangkut. Seluruh penumpang kemudian diberangkatkan dengan pesawat pengganti. (*)