Turki tahan tersangka yang diduga berencana serang ANZAC
Seorang peniup bagpipe memberi hormat saat upacara memperingati 100 tahun Pertempuran Gallipoli di Teluk Anzac, Gallipoli, Turki, Sabtu (25/4). Pertempuran di Semenanjung Gallipoli, Turki, merupakan salah satu pertempuran yang memakan jumlah korban terbanyak di masa Perang Dunia I, dimana ribuan tentara dari Korps Tentara Australia dan Selandia Baru (ANZAC) dihabisi oleh senapan mesin dan artileri saat mereka berusaha merapat ke sebuah pantai kecil. Pertempuran itu menewaskan lebih dari 130.000 orang, 87.000 di antaranya berasal dari pihak Ottoman, sebelum akhirnya pasukan Turki memukul mundur Sekutu. (REUTERS/Osman Orsal )
Kegiatan tersebut direncanakan dihadiri oleh ratusan warga negara Australia dan Selandia Baru, kata polisi setempat pada Rabu.
Tersangka itu, seorang warga negara Suriah, ditangkap di Tekirdag, provinsi di bagian barat-laut Turki yang berdekatan dengan Semenanjung Gallipoli, kata juru bicara polisi Tekirdag, sebagaimana dilaporkan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam.
Setiap tahun, banyak warga negara Australia dan Selandia Baru pergi ke Turki untuk kegiatan pada 25 April untuk memperingati serangan militer gagal pada 1915 oleh ANZAC dan pasukan sekutu guna mengusir tentara Usmaniyah (Ottoman) dari Wilayah Gallipoli dan Dardanelles.
Baca juga: Pemimpin dunia upacara di Paris, tandai Perang Dunia Satu berakhir
Sumber: Reuters
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019