Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) akan melihat terlebih dahulu seberapa besar dampak tingginya harga tiket pesawat terhadap destinasi wisata luar Jawa selama libur Lebaran tahun ini.

"Kalau saat libur Lebaran pastinya untuk wilayah Pulau Jawa sudah dalam kondisi aman. Namun kami akan melihat teman-teman yang di Bali dan Lombok. Kami akan melihat (dampak tiket pesawat) terhadap destinasi di sana. Bisa saja wisatawan menahan untuk tidak pergi ke sana," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP ASITA Titus Indrajaya kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan pada Desember 2018 yang merupakan musim puncak liburan saja sepi untuk destinasi-destinasi di luar Jawa, karena wisatawan domestik cenderung memilih untuk berlibur ke luar negeri.

"Beda selisih harga tiket Rp500.000 sampai dengan Rp1 juta, wisatawan memilih ke luar negeri. Nah ini yang dikhawatirkan sebetulnya," ujar Titus.

Menurut dia, mahalnya tiket pesawat tidak begitu berpengaruh bagi pariwisata di Pulau Jawa karena banyaknya moda transportasi yang tersedia saat ini. Harga tiket tersebut justru bisa sangat memengaruhi kondisi pariwisata di luar Jawa.

Baca juga: PHRI: Okupansi hotel turun 20-40 persen akibat tingginya tiket pesawat

Baca juga: Menhub minta maskapai-masyarakat saling mengerti soal tarif pesawat